Lingkungan bagaikan rumah yang kita huni. Saat musim hujan tiba dan atap rumah Anda bocor pastinya Anda kebingungan untuk mencari ember guna menampung tetesan air hujan tersebut. Kemudian jikalau rumah Anda kotor berdebu dan Anda ingin istirahat, apakah Anda akan istirahat dengan nyenyak apabila melihat berbagai kotoran ada disamping kiri kanan sofa Anda? Pastinya Anda tidak bisa beristirahat dengan tenang dan nyenyak. Itulah sepenggal paragraf sebagai pengantar tulisan ini. Lingkungan bak sebuah rumah kita. Lingkungan harus bersih agar ekosistem berjalan dengan lancar dan sempurna. Ketika kita sakit berarti ada metabolisme yang tidak sempurna. Sama halnya dengan tubuh manusia ketika lingkungan “sakit” pasti banyak sekali bahayanya, misalnya banjir, tanah longsor, panas, dan sebagainya. Oleh karena itulah diperlukan kesadaran untuk menciptakan lingkungan yang bersih, segar, dan sehat. Maka dari itu dalam tulisan ini saya ingin berbagi opini saya untuk merawat dan menjaga lingkungan kita. Kebanyakan anak yang baik adalah dari keluarga yang baik pula, dan begitu sebaliknya. Anak yang nakal biasanya kurang perhatian khusus dari orang tuanya. Seorang anak yang sejak kecil telah ditanamkan nilai-nilai agama dan norma sosial pastinya ketika dewasa kelak anak tumbuh menjadi anak yang berguna bagi keluarga, bangsa dan agamanya. Begitu pula dengan merawat lingkungan bumi yang menjadi tempat tinggal kita ini. Sebenarnya sangat mudah untuk merawat lingkungan kita. Satu point utama adalah kesadaran masing-masing pribadi, bahwa lingkungan sama dengan rumah kita. Latih diri kita saat ini juga untuk memulai menjaga lingkungan kita layaknya anak kecil yang dididik sejak kecil. Lebih baik melakukan hal-hal kecil yang konsisten dari diri sendiri dari pada menggebar-gemborkan slogan-slogan “hidup bersih” tetapi tidak konsisten. Akan lebih baik lagi apabila slogan-slogan itu dilakukan dan diimplementasikan dengan konsisten.
Bagaimana Menjaga Lingkungan itu?
KEMBALI KE ARTIKEL