Sementara itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di bawah PBB justru mengangkatnya agar ia mendapatkan tempat di tengah masyarakat tanpa diskriminasi. Keputusan PBB ini adalah mengikuti hasil-hasil penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa pada dasarnya homosexual – kondisinya terletak dalam kromosomnya.
Hingga saat ini penelitian yang sudah sukses dan terbukti secara kuat adalah penelitian antropogenetika yang dapat membuktikan bahwa kondisinya berada dalam kromosom yang dibawa oleh kromosom x’ dari ibu yang turun kepada anak lelakinya. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa sifat yang diturunkan merupakan sifat resesif (lemah). Sehingga jika x’berada dalam anak lelaki menjadi x’Y, maka si anak kelak akan mempunyai sifat homoseksual. Sedang bila mengenai perempuan menjadi x’X, si anak perempuan ini akan menjadi carier atau pembawa sifat. Sedang bila perempuan tersebut menampakkan sifat homosexual artinya ia mempunyai kromosom x’x’. Dengan demikian jumlah homoseksual laki-laki jumlahnya lebih banyak daripada wanita, namun sesungguhnya banyak wanita sebagai carier dan tersembunyikanlah sifat-sifat homoseksualnya.