Kita tiba-tiba menjadi benci terhadap apa yang bukan menjadi pilihan kita. Sebaliknya, kita mendadak suka, meski berlebihan, atas apa yang menjadi kehendak hati. Kebencian dan kesukaan itu dikobarkan sedemikian hebatnya hingga meletuslah “perang”.
Kita tiba-tiba menjadi benci terhadap apa yang bukan menjadi pilihan kita. Sebaliknya, kita mendadak suka, meski berlebihan, atas apa yang menjadi kehendak hati. Kebencian dan kesukaan itu dikobarkan sedemikian hebatnya hingga meletuslah “perang”.