aku singgah pada sebuah batu yang tidak sekedar batu biasa.
disana semuanya pergi, gelisah, kesempitan, kegalauan serta kegelapan.
cerita-cerita sedih itu kini hanya sebuah dongeng lucu
semuanya terlihat indah, marah, kesal, dendam
terlihat sama
seperti air laut yang tak berombak.
kata-kata yang menyayat hati
pukulan-pukulan keras itu tak berarti lagi
kembali seperti semula saat kehidupan baru di mulai.
bunga layu kini mekar dari kuntum yang baru
daun-daun yang gugur tumbuh sebagai tunas muda yang siap berbuah kembali.
tak ada....
tak ada seindah perjalanan ini
ketika aku tahu batu itu adalah nisan terakhirku.