Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Jokowi, Dubes Kok Disuruh Jualan?

21 Juni 2014   12:29 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:55 2216 35
Dua kali sudah saya mendengar ini dari mulut Jokowi, bukan dari berita, melainkan dari mulutnya sendiri, yakni saat debat capres dan saat dialog capres dengan Kadin. Kata Jokowi: "Ke depan Dubes kita harus diproduktifkan. Mereka tidak saja ahli di bidang politik, tetapi justru 90% harus pintar berdiplomasi dagang."

Banyak teman saya yang tertawa mendengar ide ini. Mungkin memang lucu membayangkan dubes-dubes kita disela kegiatan diplomasi, harus nyambi jadi salesman.
Tapi sesungguhnya, itulah yang harus dilakukan. Kita bisa coba menengok Negara tetangga kita yang di dekade 80-an pernah dinobatkan sebagai macan asia: Thailand.

Demi merebut pasar durian, misalnya, Thailand dengan sangat agresif memasarkan varietas duriannya. Budayawan kita Almarhum Umar Kayam pernah mencatat fenomena ini di dalam salah satu kolomnya medio September 1988. Dalam kolomnya itu, Umar Kayam menuliskan percakapannya dengan seorang profesor ilmu komunikasi dan seni tari dari Universitas Chulalongkorn, Bangkok.

Begini Kata Profesor itu: "Waktu Kami (Thailand) mau merebut pasar durian, pemerintah kami memerintahkan kedutaan-kedutaan untuk menjajakan durian itu di halaman kedutaan."

Saya membaca tulisan tersebut sekitar tahun 2003, namun masih ingat sampai sekarang, karena saya sangat setuju ide tersebut. Kedutaan besar kita di luar sana barangkali memang kurang gesit, sementara disini kita cuma bisa mencak-mencak sewaktu satu per satu kekayaan kita diklaim oleh Malaysia.

Sampai hari ini pun, rasanya kedutaan Thailand masih cukup agresif dalam soal jualan. Terakhir yang saya baca, Kedutaan Thailand menggelar festival durian di Beijing. Saya sendiri tidak tahu apakah orang Beijing memiliki selera yang sama akan durian seperti orang asia tenggara, tapi poinnya adalah, ya, kedutaan Thailand cukup agresif berjualan durian di halaman kedutaannya. Mengingat tulisan Umar Kayam terbit tahun 88 dan sekarang tahun 2014, berarti mereka konsisten melakukannya. Jika ini merupakan hal baik, marilah kita tiru.

Teman-teman yang menertawakan ide dubes disuruh jualan, silakan teruskan tertawa, barangkali memang lucu kok :)

salam damai

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun