Menua adalah keharusan, sedangkan menjadi bijak adalah proses pengendapan dari apa yang dialami dan dipahami oleh bagian dari internal diri kita.
Tua tidak mesti bijak. Tua bahkan bisa jadi semakin menjadi. Menjadi pikun dan ringkih, mengiba kepada anak-anak di kemudian hari.
Saya kira kita tidak pernah sadar perjalanan umur ini, seringkali bahkan, saya tertegun ketika seorang teman memanggilku bapak. Saya yang masih fasih berdialog ala remaja terkadang baru sadar jika saya menghadapi klien atau lawan bicara yang jauh di bawah umur saya.
Perut yang tidak lagi padat, kulit yang tidak lagi berotot. Semua menua.
Kecepatan informasi dan kesibukan setiap hari sangat menyita perhatian kita pada diri kita sendiri. Pertumbuhan anak-anak yang cepat besar kadang mengagetkan kita sebagai orang tua.
Beruntung saya selalu memperhatikan perkembangan anak-anak. Setidaknya masih ada sisa waktu untuk sekedar bercengkrama danmenghabiskan waktu di akhir pekan. Setidaknya masih bisa mengamati tren yang selalu berganti mempengaruhi emosi anak-anak kita.
Ah, peduli amat dengan usia yang merambat pelan tapi pasti. Yang membedakanmanusia satu dengan manusia lainnya adalah kualitas hidup.
Karena Saya bukan manusia setengah dewa yang bisa mengendalikan takdir....