Seirama redup cahaya lighting
Petikan gitar merangkak
perlahan mengalun terpenggal-penggal menapaki tangga nada
Ia melengking tak pernah lelah
Berkilau lampu
Bagai peluru melintas cepat redup sesaat bederang terang
piano berdenting bak kibasan pedang
menebarkan suara riang
hentakan drum berjejer melintas menendang-nendang gendang telinga
Seiring serak vokalis menyapa
Distorsi irama menyatu
Nadanya Memaksa pikiran berjingkrak dalam otak
Belum sempat menjawab salam
Suara rockstar membelah cahaya redup redam
Gemuruh Sound system berpacu bersama detak jantung
Penonton terbius seakan siap bertarung
sontak riuh
Semua tangan melambai penuh sapa kepada sang idola
Ada yang terkepal mengisyarat semangat
ada yang kiri kanan tangan terangkat kuat
Yang lain mengacung jari ke atas
Bebas
lantunan vokal bergema dalam gegap euforia
tiba nomor lagu sudah ditunggu
Penonton larut bernyanyi merdu
girang dalam atmospir menyatu
melompat lompat, mengikuti suara sang idola bernyanyi lepas
Cadas
Semua darah mengalir cepat
Larut melepaskan hasrat
Terhipnotis nada menghentak hentak telinga
Tak luput raga diajak bergerak- gerak berirama
Berakhir lagu
sorak sorai terus mengema
Namun itu dulu
Sebelum pandemi melanda