relakah tubuhmu dihisap sari lewat daun teh yang tumbuh
Relakah engkau hanya kami nikmati dari jauh
Dempo
Begitu sabarnya engkau menahan diri menyimpan api
sementara kami pernah berdiri memijakkan kaki
menapaki gagahnya puncak engkau berdiri
Dibibir kawahmu kami ber-selfi menyalakan unggun sembari bernyanyi