pada kamis, 11 februari 2021 iklan aplikasi Starmaker di televisi mendapat sorotan dari komisi penyiaran Indonesia (KPI). Pasalnya iklan ini dinilai telah mempromosikan LGBT (Lesbian,gay,bisexual dan transgender). Starmaker sendiri merupakan aplikasi menyanyi populer yang memungkinkan penggunanya menyanyikan lagi sesukanya dan berkonsep seperti karaoke. Iklan tersebut menampilkan seseorang pria yang berpenampilan menyerupai perempuan, kemudian menyayikan lagu "Cinta nestapa." Starmaker ini telah menampilkan adegan yang tidak pantas sekaligus tak mengindahkan kepentingan dan perlindungan anak, serta remaja dalam aspek produksi siaran dan iklan tersebut telah ditayangkan di beberapa stasiun televisi seperti GTV, RCTI, MNCTV, Indosiar, Trans TV dan SCTV.
KEMBALI KE ARTIKEL