Sebagai makluk yang hidup bermasyarakat, manusia tidak bisa menghindarkan diri dari interaksi sosial dengan orang-orang di sekitarnya. Tanpa kita sadari, interaksi sosial tersebut secara langsung ataupun tidak memaksa kita untuk berhubungan maupun berkomunikasi dengan orang lain. Dalam interaksi itulah, terkadang memunculkan perasaan bersaing antara satu dengan yang lain. Hal itu muncul dikarenakan adanya perasaan merasa ‘lebih’. Hal inilah yang kemudian disebut dengan istilah sombong atau al-kibr. Al-kibr secara bahasa berarti besar, secara istilah bisa diartikan perasaan (merasa lebih) besar dibandingkan dengan orang lain. Konteks besar di sini tentu bukan berarti dalam hal fisik namun dalam perasaan.