Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Pengertian Belajar dan Jenis Belajar

21 Oktober 2019   21:50 Diperbarui: 21 Oktober 2019   22:01 1908 0
  • Pendahuluan
  • Secara umum, Belajar adalah Kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
  • Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berasal di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
  • Pembahasan
  •             Menurut Witherington, dalam buku Educational psicology mengemukakan: "Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian".
  •             Adapula menurut Gagne, dalam buku The Conditions of Learning [ 1977 ] menyatakan bahwa : " Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatanny( performancenya)  berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi ".
  • Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak di perlukan oleh para pendidik khususnya para guru. Kekeliruan atau ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar dan hal- hal yang berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil pembelajaran yang peserta didik.
  •            
  •            
  •             Tokoh psikologi belajar memiliki persepsi dan penekanan tersendiri tentang hakikat belajar dan proses ke arah perubahan sebagai hasil belajar.
  • Berikut ini adalah beberapa kelompok teori yang memberikan pandangan khususnya tentang belajar.
  • a. Behaviorisme, teori ini meyakini bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian- kejadian di dalam lingkungannya yang memberikan pengalaman tertentu kepadanya. Behaviorisme menekankan pada apa yang dilihat, yaitu tingkah laku, dan kurang memperhatikan apa yang terjadi di dalam pikiran karena tidak dapat dilihat.
  • b. Kognitivisme, merupakan salah satu teori belajar yang dalam berbagai pembahasan yang sering disebut model kognitif. Menurut teori belajar ini tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi atau pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan. Oleh karena itu, teori ini memandang bahwa belajar itu sebagai perubahan persepsi dan pemahaman.
  • c. Teori belajar psikologi sosial, menurut teori ini proses belajar bukanlah proses yang terjadi dalam keadaan menyendiri, akan tetapi harus melalui interaksi.
  • d. Teori Belajar Gagne, Yaitu teori belajar yang merupakan perpaduan antara behaviorisme dan kognitivisme. Belajar merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah, akan tetapi hanya terjadi dengan kondisi tertentu. Yaitu internal yang merupakan kesiapan peserta didik dan sesuatu yang telah dipelajari, kemudian kondisi eksternal yang merupakan situasi belajar yang secara sengaja diatur oleh pendidikan dengan tujuan memperlancar proses belajar.
  • e. Teori Fitrah, pada dasarnya peserta didik lahir telah membaea bakat dan potensi-potensi yang cenderung kepada kebaikan dan kebenaran. Potensi-ptensi tersebut pada hakikatnya yang akan dapat berkembang dalam diri seorang anak. artinya adalah, teori fitrah dalam pendidikan islam memandang seorang anak akan dapat mengembangkan potensi-potensi baik yang telah dibawanya sejak lahir melalui pendidikan atau belajar.
  •             Dalam Al-qur'an Allah SWT berfirman yang artinya : "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah SWT, tetaplah atas fitrah Allah SWT yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah SWT, itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
  •             Berdasarkan ayat di atas, dapat dikatakan bahwa tujuan agama diturunkan Allah SWT kepada manusia adalah agar dapat mengarungi hidup dan penghidupannya di bumi ini sesuai dengan fitrah aslinya. Implikasi pedagogisnya adalah bahwa pendidikan mengemban tugas untuk mengupayakan agar kecenderungan-kecenderungan religius, intelegensi, sosio-kulturaldan pemenuhan kebutuhan biologisnya benar-benar terarah sesuai dengan tujuan penciptanya, sehingga senantiasa relevan dengan fitrah aslinya yang cinta pada kebaikan dan kebenaran.
  • Belajar menunjukkan aktifitas yang dilakukan oleh seseorang yang disadari atau disengaja.  Aktifitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam melakukan aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya. Dengan demikian, dapat dipahami juga bahwa suatu kegiatan belajar dikatakan baik apabila intensitas keaktifan jasmani maupun mental seseorang semakin tinggi.
  • Sebaliknya meskipun seseorang dikatakan belajar, namun jika keaktifan jasmaniah dan mentalnya rendah berarti kegiatan belajar tersebut tidak secara nyata memahami bahwa dirinya melakukan kegiatan belajar.
  •             Kegiatan belajar juga diartikan sebagai interaksi individu dengan lingkungannya. Lingkungkungan dalam hal ini adalah obyek-obyek lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun sesuatu yang pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi.
  • Secara Sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya untuk kepentingan dalam pengajaran. Belajar dimaknai sebagai proses perubahan perilaku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. perubahan perilaku terhadap hasil belajar bersifat continiu, fungsional, positif, aktif, dan terarah. Proses perubahan tingkah laku dapat terjadi dalam berbagai kondisi berdasarkan penjelasan dari para ahli pendidikan dan psikologi.
  • Kegiatan belajar juga dimaknai sebagai interaksi individu dengan lingkungannya. Lingkungkungan dalam hal ini adalah obyek-obyek lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun sesuatu yang pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi.

    • Adapun pembelajaran adalah proses interaksi pesarta didik dengan pendidik, dengan bahan pelajaran, metode penyampaian, tehnik pembelajaran, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Kemudian, keberhasilan dalam proses belajar dan pembelajaran dapat dilihat melalui tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Dengan demikian, efektifitas sebuah proses belajar dan pembelajaran ditentukan oleh interaksi diantara komponen-komponen tersebut.
  • KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun