Secara keseluruhan, novel ini menceritakan beberapa pengalaman asmara sang pengarang novel. Beberapa bagian cerita yang penulis suka adalah bagian "Fast Car" dan "Sepatu Kiri". Kedua bagian itu sama-sama menceritakan tentang dua insan yang saling mencintai namun tak bisa saling memiliki. "Fast Car" menceritakan kisah teman Tirta yang memberikan gambaran pada kita bahwa sebuah pernikahan tidak hanya menyatukan dua orang, namun lebih dari itu. Juga menceritakan realita yang ada dimana keluarga dapat menjadi alasan terbesar untuk memilih teman hidup.
Bagian "Sepatu Kiri" menceritakan mengenai dua orang yang saling mencintai, namun mereka tidak dapat melawan perbedaan dan takdir yang memaksa mereka untuk tidak bersama. Kedua bagian cerita itu juga  menceritakan bagaimana sulitnya mengambil sebuah keputusan. Dan meskipun keputusan yang diambil bukan keputusan yang terbaik, hidup harus tetap berjalan.
Pembelajaran dari pengalaman Tirta Prayudha ini menurut penulis menjadi salah satu kelebihan terbesar pada Romeo Gadungan. Beberapa kelebihan lainnya adalah, novel ini menggunakan bahasa yang santai, dan komedi dalam ceritanya juga dapat sampai kepada para pembaca. Potongan lirik lagu yang diselipkan pada tiap bagian cerita menjadi poin tambah untuk novel ini. Juga, tak kalah dengan ceritanya yang seru, Romeo Gadungan benar-benar memiliki ilustrasi yang menarik.
Namun, dibalik banyaknya kelebihan, penulis berpikir bahwa beberapa kata gaul dalam novel ini lebih baik dijelaskan juga artinya agar banyak orang dapat lebih memahami cerita Romeo Gadungan ini. Begitu juga dengan kata-kata dalam bahasa Inggris, lebih baik jika ditambahkan artinya.