"Ya, karena sesungguhnya setiap napasmu menitipkan jejak, dan jiwa ini lelah karenanya. Di setiap ingatanku, Amaranggana, kisah denganmu adalah kebahagiaan, ia membekas, sekarang bekasnya meninggalkan ruang-ruang pedih di sini," kata Bhanu sambil meletakkan tangan kanannya di dada sebelah kirinya. "Saat ini, semua telah tergantikan hanya oleh satu keinginan, menjauh darimu, itu saja.”
KEMBALI KE ARTIKEL