Sunan Gunung Jati mendalami ilmu agama sejak berusia14 tahun dari para ulama Mesir. Beliau sempat berkelana ke berbagai Negara. Menyusul lain, beliau mendirikan Kesultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kesultanan   Pangkuwati.
Pada tahun pertama pemerintahannya, Syarif Hidayatullah berkunjung ke Pajajaran untuk mengunjungi kakeknya, yaitu Prabu Siliwangi. Sang Prabu diajak masuk Islam, tetapi tidak mau. Meski Prabu Siliwangi tidak mau masuk Islam, dia tidak menghalangi cucunya menyiarkan agama Islam di wilayah Pajajaran.
Sunan Gunung Jati membangun istana dan Masjid Cirebon yang dihiasi dengan motif-motif hiasan dinding dari negeri Cina. Masjid Agung Sang Ciptarasa dibangun pada tahun 1480 at as prakarsa Nyi Ratu Pakungwati, istri Sunan Gunung Jati.
Pada tahun 1511, Malaka dikuasai oleh bangsa portugis. Ketika Portugis hendak menjajah Pulau Jawa, mereka terlebih dahulu menguasai Sunda Kelapa atau Jakarta. Sebelum Portugis sampai ke Pulau Jawa, Raden Patah dari Demak mengirimkan pasukan yang di pimpin Pati Unus ke Malaka untuk menyerang Portugis namun gagal. Ketika Pati Unus pulang ke Jawa, seorang mubalig asal Malaka yang bernama Fatahillah ikut Serta ke Pulau Jawa Karena beliau Ingin menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa.
Dalam melaksanakan perjuangannya, tidak jarang beliau menghadapi rintangan, bail yang ringan atau yang sangat berat. Akan tetapi, beliau masih mampu menghadapi itu semua. Sunan Gunung Jati meninggal dunia pada tahun 1570 M / 977 H dan dimakamkan di Cirebon.
Dalam dakwahnya, Sunan Gunung Jati lebih banyak membantu rakyat dengan cara membangun sarana yang diperlukan masyarakat. "