Dari Dapil I yang meliputi kecamatan Bungku Tengah, Bungku Timur, Bahodopi, Bungku Pesisir, Bungku Selatan dan Menui yang terdiri dari 9 kursi diisi oleh Kuswandi dari Partai NasDem, H. Silahuddin Karim dan Hj. Irenne Ilyas dari Partai Golkar, Asgar Ali dari Gerindra, H. Ambodalle dan Irwan Arya dari Partai Demokrat, dari PAN ada Hj. Mirdan Ahdan serta Subhan Matorang dari Hanura dan Haerullah dari Partai Bulan Bintang (PBB).
Di Dapil II yang meliputi kecamatan Bungku Barat, Bumi Raya dan Witaponda dari 6 kursi diisi oleh Drs. Taslim dari Partai NasDem, Firdaus Nawawi dari PKB, Laane Tahir dari Partai Golkar, Nuraeni MK dari Partai Demokrat, Syahruddin dari PAN dan Aminudin Awaluddin dari Partai Bulan Bintang (PBB).
Sementara di Dapil III yang meliputi wilayah Petasia Timur, Lembo, Lembo Raya, Mori Atas dan Mori Utara dengan 7 kursi diisi oleh H. Ambo Masse dari PKB, Leli Norce Maliso dari PDI Perjuangan, Hj. Megawati dari Partai Golkar, Israd N Mogelea dari Gerindra, Gerpin UK Tampake dari Partai Demokrat, Mukhlis Dg. Mamala dari Hanura dan M. Bakri dari Partai Bulan Bintang (PBB).
Untuk Dapil IV yang meliputi kecamatan Petasia, Petasia Barat, Soyojaya, Mamosalato dan Bungku Utara dengan 8 kursi diisi oleh Melky Tangkidi dari Partai NasDem, Muhammad Safri dari PKB, Ilham Hakim dari PDI Perjuangan, H. Abudin Halilu dari Partai Golkar, Helen dari Gerindra, Novarice Taua dari Partai Demokrat, Warda Dg. Mamala dari Hanura dan H. Syahril Masnun dari Partai Bulan Bintang (PBB).
Dari total perolehan suara yang ada diseluruh Dapil, Partai Demokrat menempati urutan pertama dengan total 21.751 suara. Urutan kedua ditempati oleh Partai Golkar dengan perolehan 15.102 suara.
Kemenangan Partai Demokrat di Kabupaten Morowali dikatakan banyak pihak tidak terlepas dari pengaruh dan nama besar H. Anwar Hafid, Bupati Morowali yang juga adalah Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah.
Tingkat ketokohan H. Anwar Hafid memang masih sangat menonjol di Morowali, oleh karenanya banyak yang memprediksikan bahwa dalam Pemilihan Presiden mendatang untuk wilayah kabupaten Morowali, capres-cawapres yang didukung oleh H. Anwar Hafid lah yang akan menang. Meski tidak ada jaminan, namun perlu diketahui bahwa sosok satu ini memiliki pengaruh yang sangat besar dan dekat dengan masyarakat Morowali.
Namun demikian, masyarakat tentunya harus cerdas bahwa tidak semua yang didukung oleh tokoh panutan kita bisa dikatakan baik untuk kita. Oleh karenanya, rakyat harus jeli melihat latar belakang dari para capres-cawapres, bukan semata karena ikut mendukung apa yang didukung oleh orang yang ditokohkan.
Semestinya, tiap-tiap orang punya penilaian tersendiri terhadap capres-cawapres yang ada, bukan sekedar ikut-ikutan mendukung. Tiap orang seharusnya punya pandangan sendiri, sehingga benar-benar memilih pilihannya sendiri. Namun, karena tingkat pemahaman masyarakat yang masih awam, hingga banyak pemilih yang hanya terkesan ikut-ikutan.
Oleh karenanya, peran lembaga-lembaga atau organ-organ kemasyarakatan dan kepemudaan harus mengambil tempat terdepan dalam rangka memberikan pemahaman politik kepada masyarakat luas disemua lini. Dengan demikian maka demokrasi kita akan menjadi berkualitas, bukan sekedar pilih memilih.