Begitu pula dengan Jemparing Jawi Mataraman, ini adalah kegiatan yang diambil dari memanah kerajaan Mataram Islam dulu. Mungkin jaman itu kegiatan memanah ini untuk berlatih para prajurit dalam kegiatan seni berperang ataupun untuk pembuktian para prajurit akan siapa yang paling 'titis'. Semangat yang terakhir inilah yang diadaptasi untuk uri-uri kabudayan Jawa, bedanya siapa saja bisa mengikutinya. Alatnya tetap sama, ada gendewa (busur) dan jemparing (anak panah), gendewanya pun tetap dipertahankan secara bentuk dan fisik terbuat dari bambu dan kayu, yang membedakan dengan olahraga memanah adalah Jemparing Jawi ini dilakukan sambil duduk bersila bukan berdiri, serta menggunakan busana Jawa. Targetnya pun berbeda dengan olahraga memanah yang menggunakan lingkaran, Jemparing Jawi menggunakan bandul, terbuat dari irisan serabut bambu yang diikat menjadi satu dan memiliki panjang sekitar 40 centimeter.
KEMBALI KE ARTIKEL