Kepada Donal, Gober meminta Donal menjadi semacam paparazi/wartawan yang diam-diam membuntuti Roker dengan tujuan membuat berita yang menjatuhkan Roker. Tetapi pada akhir cerita, nampak Gober dan Roker saling berpesta dan bersulang. Mereka berhasil memanfaatkan Donal dan menimbulkan keriuhan yang pada akhirnya memberi manfaat pada mereka. Ternyata mereka mempermainkan semuanya tanpa disadari Donal. Media sendiri menjadi alat permainan ini.
Istilahnya kalo jaman sekarang, ada permainan di balik kondisi politik di negeri kita ini. Masyarakat pusing dan jengah melihat ulah para pemimpin negeri ini bahkan termasuk sang kepala pemerintahan sendiri. Seolah mereka mau bilang, "Mau main apa lagi sih Pak?"
Kini, semua masyarakat Indonesia hanya bisa bekerja bertahan hidup menghadapi nasib yang kian tak tentu, menanti seorang pemimpin negeri yang bertindak bukan bermain lagi. Tapi sambil buka mata lebar-lebar, hendaknya kita cari tahu lagi.. siapa lagi nih yang deketin pemerintah dan ngajak bermain sambil berbisik " Es Be Yeee.. Main Yukk..". Nahh.. hayoo..duduk manis semua yuk, filmnya mau dimulai lagi..
Segalanya terasa seperti disetting, mulai dari politik pencitraan, penggabungan kekuatan politik dan isu-isu pengalihan masalah. Pada akhirnya masyarakat apatis terhadap kondisi ini, mereka hanya sibuk menonton permainan yang diperbuat pemerintah sambil geleng-geleng menyesal memilih partai berkuasa saat ini. Bahkan berpaling pada partai lainpun, seperti lepas dari mulut macan, masuk ke mulut buaya.
Beberapa yang berusaha mengambil keuntungan dari kondisi ini, memanfaatkan permainan demi keuntungan pribadi. Dan tugas KPK yang membongkar permainan mereka. Yah, inilah drama Kartun Tom And Jerry yang dimainkan oleh Republik Dagelan ini.
Selamat Menyaksikan Film Terbaru di Akhir Maret Ini : HOROR SETAN BBM (Tulisan saya berikutnya)
(PERHATIAN : Jika sakit mata berlanjut setelah melihat dagelan ini, segera hubungi rumah sakit terdekat, itupun kalo ada biaya...)
(22-03-2012)
