ya dugaanmu benar, prasangkamu benar, apa yang sempat terbesit dalam pikiranmu juga benar. sejak rasa takut menyelimuti kehidupannya, cemas dan was-was, merasa tidak layak dan payah, ia berusaha menahan semuanya. ia berdiam atau masalah itu akan abadi dalam tulisannya. hingga akhirnya cerita disatu tahun pertama ini hampir selesai, sedikit lagi. nyaliku kembali berani untuk menulisnya
kau, sedikit banyaknya sudah mengetahui bagaimana pasang-surut dan lika-liku yang ia genggam bersama kepalan emosi yang tak tertuangkan. itu tidak berakhir dan mungkin takan pernah berakhir. ya karena itu memang bagian dari pelayaran ini.
dan kan kuberi tahu lebih jauh tentang tahun yang juga menjadi segmen cukup berat dalam masa peralihannya, bersama sebuah pertanyaan: mengapa harus bersatu dengan patah hati yang juga menyesakkan? tapi ia tetap berusaha baik-baik saja.
menyibukan diri kesana kemari. sudah ia usahakan agar perasaannya tetap terjaga dan terkendalikan. bagaimana mungkin jika semuanya sudah mencapai klimaks dan jatuh secara serentak. apa yang harus ia lakukan jika bukan menyibukan diri nya sendiri? ia tak suka dikasihani. tapi apa kesibukannya kini membuatnya terlepas dari semua kegelisahannya? oh tentu tydaccc.
bumerang yang hadir atau dalam bahasa sepakbola adalah banyak gol yang terjadi karena blunder. beruntung jika tim tetap memang, tapi bagaimana jika akhirnya malah tercomeback dan kalian harus legowo untuk kehilangan poin yang sialnya itu adalah laga penting?
seperti bagaimana kekecewaannya, oh bukan, tapi bukan pada kiper yang tidak bisa menahan bola yang masuk ke gawang, tapi ketika ia menjadi seorang bek yang tak mampu memotong, menghalangi, dan mengganggu striker lawan yang melakukan shooting ke mulut gawang. ia membiarkannya...
tapi sudah kubilang, tidak apa-apa. sepanjang 90 menit pertandingan bukankah tidak sepenuhnya adalah kekecewaan. bahkan ia juga mampu menciptakan gol ke gawang lawan yang membuat satu stadion bergemuruh memuji nama nya dan siapa? tentu lah tim yang ia bela. maka ini adalah sebuah analogi kehidupannya, saat kau mampu memahaminya, maka kau sudah berhasil membaca makna tulisan ini.
tapi sekarang bukan lagi tentang kekecewaan. karena bagaimana bisa ia tidak merasa bersyukur dikehidupannya sekarang. saat tempat yang tepat ia tapaki, seluruhnya mendukung dan menyemangatinya dengan ketulusan. menerima kehadiran dengan segala kekurangannya. ia kembali menangis, air matanya yang kini tercampur walau tidak selalu seperti itu.
bertemu dengan sosok-sosok baru, dengan berbagai karakter yang senang sekali ia amati. menambah kamus personality dari sejumlah manusia yang pernah ia temui. mendapatkan penilaian dan reputasi atas kepribadiaannya yang tidak mudah ditebak.
soal patah hati, juga tidak apa-apa. itu bukan masalah yang besar baginya. justru ini adalah jawaban atas pertanyaan yang selama ini ia simpan sendirian. tidak masalah, karna menurutnya hati adalah segmen yang belum mau ia geluti sekarang. lagi pula banyak sekali cinta dan kasih sayang tulus yang ia dapatkan dari orang-orang terdekatnya.
maka paragraf ini menjadi penutup dari bait-bait pengantar dalam melepas rindu kita. oh kau tak rindu ya? yasudah kalau begitu, aku dan dia. kisah perjalanan nya semoga selalu menjadi pelajaran untuk kita semua dan jangan lupa untuk tetap baik-baik saja yaa! :)