"Pak, bapak berdarah, kepala bapak berdarah," ujarku kepada Pak Hermanto. Ia tersenyum, sepertinya memang tidak mendengarku, atau karena ia tidak peduli pada darahnya. Lalu mataku tertuju pada Agni, ia berlari ke arahku sambil berteriak "Mereka tertangkap!"
KEMBALI KE ARTIKEL