Dikepung hawa nafsu
ditengah panas yang terik
Aku berbincang-bincang dengan ego
yang masih tampak malu memandangku
lalu berbisik pelan
meyakinkanku
dan semuanya terasa nyata
Angin berhembus pelan
Memberi petanda
bahwa semua baik-baik saja
Tubuhku lemahku bangkit
berkobar-kobar
menghidupkan fantasi
yang telah lama mati
Membujuk mulutku
Memperdaya telinga-telinga yang mendengar
haus akan pujian
Jangan lepaskan busur itu
bersama gagasan murahan
Istanaku terlalu tinggi untuk dicapai
pandangi saja kemegahannya dari kejauhan
dan ucapkan selamat tinggal