Sumber-sumber mengidentifikasi bahwa anak-anak sekolah menjadi rentan terhadap kekerasan seksual karena mereka sering kali tidak memiliki perlindungan yang memadai. Kasus ini tidak hanya mencakup pelecehan fisik tetapi juga sering kali melibatkan pelecehan verbal dan psikologis. Adalah tugas bersama masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah untuk menyadari dampak serius ini pada kesejahteraan psikologis dan perkembangan anak-anak.
Penting untuk mencatat bahwa penanganan kasus-kasus ini memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan kolaborasi antara pihak sekolah, keluarga, dan lembaga penegak hukum. Masyarakat harus proaktif dalam mendukung korban dan membentuk lingkungan yang aman dan terbuka bagi anak-anak untuk berbicara tentang pengalaman mereka.
Pemerintah, di sisi lain, dituntut untuk meningkatkan perlindungan hukum bagi anak-anak dan memastikan bahwa lembaga pendidikan menjalankan protokol keamanan yang ketat. Pendidikan seks yang komprehensif dan inklusif juga perlu ditingkatkan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada anak-anak mengenai hak mereka dan cara melindungi diri.
Melibatkan psikolog anak dan konselor di sekolah dapat menjadi langkah yang efektif untuk membantu korban mengatasi trauma yang mungkin mereka alami. Selain itu, pentingnya pendidikan kepada orang tua tentang tanda-tanda kekerasan seksual dan cara melibatkan diri dalam melindungi anak-anak mereka tidak boleh diabaikan.