Nyanyian dari orang yang dianggap pemberi hikmat
Ingin rasanya tangan ini mendarat
Di rongga yang tak bertulang itu
Walau hilangnya makna adab yang tersirat
Kau leluasa karena di sekelilingi
Cinta hitam yang dianggap suci
Hingga aksonmu tak lagi mengerti
Menerjemahkan impuls sejati
"Terima kasih" Justru kata yg tak bisa ku hindari
Dia berlari dalam hati yang sedang memerah
Lebih cepat ia berlari mendahului
Emosi yang ku bungkus cerah
Justru kini ia bergema menertawakan emosi
Yang kini berubah arah
Pada sosok manis yang ada di depan, manis sekali
Gemulai dan meninggalkan nanah
Tak ada bibir yang berteriak maki
Hanya ada hati yang melilit perih
Parasmu, senyummu, sapamu
Jauh lebih menyakiti dari musuhku