Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Lipatan Kertas Berbentuk Hati

5 April 2011   03:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:07 208 1
Ketika cahaya itu bersemayam, ditepian cakrawala

Kutemukan kau bersembunyi dibalik bahu para pendendang pagi

Mereka bernyanyi, melibas kekakuan dg syair2 kehidupan

kau adalah dogma, wujud bias manisnya kerinduan

aku merasa tidak perlu mengejarmu, maka berdiamlah dalam penjara jiwa

diseberang luapan makna yang meneguk masa silam

mungkin aku terlalu kasar melewati setiap keributanku sendiri

tapi aku juga terlalu keras, untuk habis dalam kemelutku mendiamimu

sedang kau, yang membungkamku, hanya sebuah kelemah lembutan…

(kau hadir dengan membantah keyakinanku)

semakin lama, nyanyian pagi itu membuatku lemah…

getar ditangan, telah menggetarkan seluruh duniaku yang sepi

keluh, tak dapat menulis : Bahwa nyaris semua air mata

lebih separuh terbuang sia-sia karena dua hal : ‘kau dan kau’

Ini…  lipatan kertas berbentuk hati,

Yang tak kau temukan ditepian cakrawala tempat bersemayamnya cahaya

yang tak berseru seperti nyanyian pendendang pagi, melibas kekakuan

ia adalah symbol : betapa kerasnya aku menginginkanmu  sekeras aku menolakmu

hadir dalam pesta kesendirianku, karena keyakinanku. kau orang berikut

yang akan mempermainkan hasratku, mencederai imajinasiku dengan pesonamu

kau. bukanlah yang terakhir datang…

-mbb809barru-

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun