Kutemukan kau bersembunyi dibalik bahu para pendendang pagi
Mereka bernyanyi, melibas kekakuan dg syair2 kehidupan
kau adalah dogma, wujud bias manisnya kerinduan
aku merasa tidak perlu mengejarmu, maka berdiamlah dalam penjara jiwa
diseberang luapan makna yang meneguk masa silam
mungkin aku terlalu kasar melewati setiap keributanku sendiri
tapi aku juga terlalu keras, untuk habis dalam kemelutku mendiamimu
sedang kau, yang membungkamku, hanya sebuah kelemah lembutan…
(kau hadir dengan membantah keyakinanku)
semakin lama, nyanyian pagi itu membuatku lemah…
getar ditangan, telah menggetarkan seluruh duniaku yang sepi
keluh, tak dapat menulis : Bahwa nyaris semua air mata
lebih separuh terbuang sia-sia karena dua hal : ‘kau dan kau’
Ini… lipatan kertas berbentuk hati,
Yang tak kau temukan ditepian cakrawala tempat bersemayamnya cahaya
yang tak berseru seperti nyanyian pendendang pagi, melibas kekakuan
ia adalah symbol : betapa kerasnya aku menginginkanmu sekeras aku menolakmu
hadir dalam pesta kesendirianku, karena keyakinanku. kau orang berikut
yang akan mempermainkan hasratku, mencederai imajinasiku dengan pesonamu
kau. bukanlah yang terakhir datang…
-mbb809barru-