mengalir diantara musim-musim
mementaskan lakon dalam detak-detak hidup
kau adalah wajah dalam kerinduan
hentakkan lagi kakimu
sebagai tanda pertemuan
.
kemarin adalah sunyi yang pergi,
saat kirana menyatu dilangit
seperti menyatukan nafas kejora
dalam syair yang damai (dalam cahaya matamu)
hingga kita bersujud pada suatu malam
dengan melepas cadar menjadi alas
.
ini adalah senandung
yang lahir dalam keheningan,
dari yang paling dalam
sebelum kita bertemu
dan jiwa tidak terpisah seperti raga
.
masih ingatkah kau nama yang kusebut ini?
.
-nb- mmj 10