kali itu kita bertemu dalam hayalku
masih ingatkah kau kota yang penuh tawa ini?
waktu memang tak dapat ditentang
menjadikan hidup terbelah-belah
menjadi rindu
.
2.
apakah ini sebuah jalan panjang?
patung-patung penjaga dengan lingkar
bunga seroja dilehernya itu masih berdiri
dibawah pagi buta menanti datangnya kau, nur.
yang menyelimuti -musim yang terbawa-
.
3.
jalan ini adalah topeng yang berubah-ubah wajah
kita hendak putus asa, dan memilih lenyap
seperti bayang-bayang yang menari lusuh
menjadi api pembakar lilin pengantar tidur
dan mulai menulis dongeng dengan penggal-penggal malam
.
4.
dalam satu detak kita pernah tertawa dan tertantang
bukankah banyak itu bisa menjadi sedikit?
dan kuat bisa menjadi rapuh?
oshin, semua ini tentang mengalahkan diri sendiri
kita merasa : tidak perlu menerka-nerka nilai hidup ini
.
-mel n, mmju 310-