Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Suap MK, Kompas dan Detik Blak-blakan, Viva Malu-malu

3 Oktober 2013   07:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:04 4028 15

Setelah sekian jam hanya melihat layar handphone, saya baru tersadar ada beberapa hal yang menarik saya untuk lebih detil lagi membaca setiap berita itu dari media satu ke media berikutnya. Seperti siapa Akil Mochtar itu?, Siapa dan darimana yang Menyuap?, dsb. Baiklah mari kita ulas satu persatu hal yang membuat saya tertarik .

1.Detik[dot]com dan Kompas[dot]com

Pada halaman awal Detik[dot]com, hampir seluruh update berita mereka isi dengan kasus yang mengejutkan ini, mulai dari awal penangkapan hingga profil Akil Mochtar  mulai dari seorang tukang semir sepatu, Anggota DPR dari partai GOLKAR  sampai menjadi Ketua MK. Disitu dengan jelas juga diberitakan bahwa kasus ini juga melibatkan poltisi senior dari fraksi GOLKAR Chairun Nisa dan Bupati Gunung Mas Kalimantan Tengah.

Begitupun dengan pemberitaan yang disajikan Kompas meski tidak sedahsyat Detik, tanpa teding aling – aling, media favaorit saya ini juga mem-blow up kasus ini hingga detail tanpa ada bagian yang harus ditup-tutupi.

2.Viva Group

Bagaimana Viva Group memberitakan ini?? Porsi pemberitaanViva News melalui News Portalnya viva[dot]co[dot]id yang saya amati, pemberitaan kasus suap ini tidaklah begitu masif, hanya 20-30% pada halaman awal yang memberitakan tentang kasus ini. Itupun beritanya tidaklah segamblang media yang sebelumnya saya sebutkan. Mereka hanya menyebutkan Akil Mochtar Ketua MK terlibat kasus suap bersama politisi DPR-RI berinisial CHN (tanpa menyebutkan dari partai apa).

Begitu juga dengan TVOne, pagi ini saya menonton sekilas profil Akil Mochtar yang ditayangkan, namun lagi-lagi dari partai mana Akil Mochtar dulu menjadi anggota DPR-RI juga tiidak dijelaskan.

Apakah ini semua berkaitan dengan Kode etik jurnalistik?Atau penyajian pemberitaan yang masih berpihak pada kepentingan tertentu??  Yang jelas, Negara ini sedang megalami status “Awas” dari praktek-praktek Korupsi.

-Hukum Mati atau Negara bebas korupsi hanya menjadi Mimpi-

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun