Maka hati siapa yang tak remuk. melihat mata orang terkasih menjadi basah berbasuh. Air mata yang semestiya tumpah untuk sebuah haru dan bangga, akhirnya menetes pada saat yang tak selalu tepat. Bolehlah bunda memarahiku. memaki-makiku. Atau memukulku sekalipun tak apa. Aku terima penuh rasa cintra.Â
KEMBALI KE ARTIKEL