Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Bagi yang Tak Lagi Ingin Terbagi

11 Juli 2014   08:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:41 28 0
Untukmu yang tak jarang bersemu di kala kita bertemu, izinkanlah dalam seni indahmu ku ramu. Karena jujur saja hatiku tak jemu menyambutmu, lagi dan lagi sebagai tamu.

Untukmu yang sayang, tak lagi melayang bersamaku di satu langit terbentang. Bukannya malang, mungkin status yang kepada kita pernah datang, belum pantas kita sandang. Jadi dengan lapang, terima saja putusnya benang.

Kini terlepas dari bagian diri kita yang terhempas, kuharap kau sadar adanya bias. Yang selembut kapas, perlahan dengan tangkasnya melepas ikatan emas. Membuat batas. Sepintas, seakan pada mulanya aku dan kamu tak lebih dari sekedar ampas, dengan mudahnya terbakar panas, lantas dengan entengnya terbang berpindah ruas. Begitu terus sampai puas.

Bicara tentang kata, aku dan kamu terangkai sederhana dalam "kita". Yang tak buta, memiliki mata. Secara sadar telah lama miliki cerita yang nyata. Lalu adakah tersisa cinta? Karena sungguh kudengar ada yang meronta, pada santa meminta untuk kembali ditata. Agar dihapus bersih atau diukir rapih dengan tinta? Entah. Olehmu akalku habis sudah tersita.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun