Oleh: Gelar S. Ramdhani
Bulan Ramadhan atau akrab disebut bulan Puasa, biasanya identik dengan sesuatu yang manis-manis. Seperti sajian buah kurma, es campur, kolak, dan lain sebagainya selalu setia menemani umat muslim pada bulan Puasa terutama pada waktu berbuka puasa. Tak lengkap rasanya jika berbuka puasa tanpa sajian yang manis-manis, apalagi dalam Hadist menyebutkan bahwa menyantap hidangan yang manis-manis adalah sebagian dari Sunah Rasul.
Seperti yang kita ketahui bahwa makanan yang manis-manis identik pula dengan penyebab gigi berlubang (karies). Hal ini yang perlu kita waspadai, meskipun pada bulan Ramadhan kita gemar mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis tapi kita juga perlu melakukan tindakan pencegahan, supaya makanan atau minuman yang manis tadi tidak merusak gigi geligi kita.
Proses terjadinya gigi berlubang adalah, sisa makanan -terutama gula- yang menempel pada gigi dalam waktu tertentu alias tidak dibersihkan, akan dirubah oleh bakteri menjadi plak dalam gigi. Plak tersebut bersifat asam, dan sifat asam dari plak tersebutlah yang akan membuat lapisan pelindung gigi (email) pada gigi rusak atau terjadi demineralisasi, dan pada akhirnya rusaklah gigi tersebut atau biasa kita kenal dengan gigi berlubang.
Ada baiknya kita melakukan pencegahan sebelum semuanya terjadi, karena jika gigi kita berlubang seribu satu masalah akan kita hadapi, bukan hanya sakit saja tapi dari segi estetika, gigi berlubang kurang sedap dipandang. Salah satu pencegahan yang paling baik adalah dengan kita rajin menggosok gigi, jika kita berpuasa biasanya menggosok gigi sehabis sahur dan sehabis berbuka puasa atau sebelum tidur. Akan tetapi ritual gosok gigi sehabis berbuka puasa ini sering kita lupakan padahal sehabis berbuka puasa terkadang kita habis memakan atau meminum yang manis-manis dan lengket. Selain itu menggosok gigi juga mampu meminimalisir bau mulut.
Selain itu juga ada baiknya rajin memeriksakan dan berkonsultasi ke dokter gigi atau ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut terdekat, seperti Puskesmas, Rumah Sakit, dan lain sebagainya, meskipun gigi kita sedang tidak sakit atau tidak ada keluhan apa-apa. Karena dengan kita rajin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut kita, maka secara tidak langsung keadaan gigi dan mulut kita akan selalu terpantau dengan baik.
Tidak lupa saya mengajak anda semua yang sudah berkeluarga dan sudah dikaruniai buah hati, terutama yang buah hatinya masih kecil (anak-anak), agar kebiasaan baik rajin menggosok gigi dengan baik dan benar, senantiasa diajarkan kepada buah hati anda sejak kecil. Karena jangan salah meskipun gigi susu atau gigi anak rusak ada penggantinya, akan tetapi keadaan gigi susu juga mempengaruhi pertumbuhan gigi dewasa atau gigi penggantinya.
Semoga Bermanfaat!