Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Diriku Mati Aceh Geger

26 Oktober 2013   21:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:59 106 0
JAKARTA-GEMPOL, Tidak ada yang kekal di permukaan bumi ini. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Manusia yang paling kuat sekalipun juga akan mati. Malaikat saja akan menemui ajalnya, apalagi manusia. Yang namanya Hidup akan bertemu dengan kematian.

Hidup di bumi adalah terminal menuju alam barzah (alam kubur). Hidup ini hanya sebentar saja seperti pada saat datangnya waktu Shalat Ashar menuju waktu Shalat Maghrib.

Untuk mengingat mati memang manusia harus sering-sering berkunjung ke makam/kuburan, berdoa agar selamat di Alam Barzah bagi penghuninya dan bagi manusia sebagai camat (calon-calon mayat).

Gempa bumi dan Tsunami pada hari Minggu, 26 Desember 2004, yang melanda Aceh dan belahan dunia lainnya telah menelan korban lebih dari 500.000 jiwa. Hanya dalam beberapa menit pasca Tsunami Aceh nyawa anak manusia berpisah dari tubuhnya.

Kuburan massal penuh dengan mayat-mayat yang tidak dikenal seperti dapat kita lihat bersama di lambaro dan di Ulee Lhue Banda Aceh.

Mayat-mayat bergelimpangan, tubuh-tubuh kaku, beberapa hari tidak terurus karena banyaknya hambatan dan rintangan yang dihadapi oleh para regu penolong kemanusiaan. Betapa tidak kuasanya manusia menghadapi Gempa Bumi dan Tsunami Aceh pada tahun 2004.

Untuk mengenang mati, memang diriku pernah merasakannya langsung. Sewaktu kakekku Teungku H. Muhammad Abu Juned Bitay cucu dari ahli waris utama Teungku Di Bitay (Tgk.Di Bitay/Tgk.Di Bitai) meninggal dunia pada hari Rabu malam, 30 Mei 1990, jam 21:30 WIB.

Pada malam itu jam 20:00 WIB, diriku sudah bersiap untuk berangkat dari kota Sabang ke Bitay Banda Aceh bersama bapakku. Baju-baju sudah masuk ke dalam tas, tinggal berangkat. Ibuku berpesan harap kirim salam untuk kakekku, kek Abu.

Tiba-tiba pada Rabu malam, 30 Mei 1990, jam 22:00 WIB, datang telepon dari sepupuku yang mengabarkan bahwa kakekku Teungku H.Muhammad Abu Juned Bitay telah meninggal dunia.

Tentu saja ibuku kaget. Ibuku berkata, "Diriku tidak usah berangkat ke Bitay Banda Aceh, tinggal di Sabang saja, jaga rumah."

Pagi harinya setelah Shalat Subuh, Kamis, 31 Mei 1990, Ibuku membolehkan diriku untuk berangkat ke Bitay Banda Aceh bersama sanak saudara lainnya.

Pada hari Kamis siang, 31 Mei 1990, setelah Shalat Dzuhur maka kakekku langsung di makamkan/dikuburkan pada kuburan khusus berbentuk segiempat peninggalan Turki di Bitay Banda Aceh.

Diriku sempat pula menyalatkannya bersama bapakku dan ikut naik ke kuburan PUTIH tersebut. Beberapa hari kemudian diriku kembali lagi ke Pulau Weh Sabang.

Pada bulan Juli 1990, diriku ikut program Bina Siswa di Banda Aceh. Ketika itu utusan dari kota Sabang berjumlah 6 (enam) orang. Tiga orang dari SMPN 1 Sabang dan tiga orang lagi dari SLTA. Bila dihitung-hitung saat itu ada 10 Kabupaten/Kota DISTA (Daerah Istimewa Aceh) jadi total ada 60 orang pesertanya.

Hari itu Kamis, 12 Juli 1990, pasca Shalat Mahgrib jam 19:00 WIB, tiba-tiba badan ini sakit, kepalaku pusing sekali. Diriku berpesan kepada teman-teman yang lain bahwa diriku tidak bisa ikut kegiatan malam ini, tolong disampaikan kepada panitia.

Terjadi peristiwa "ANEH", ada sesuatu hal yang sulit untuk dijelaskan. Datang suatu makhluk halus di atas badanku. Diriku susah bernafas dan bangun dari tidur, hal ini terjadi pada pukul 19:30 WIB.

Diriku saat itu berada di lantai tiga di pusat pendidikan DEPDIKNAS Kuta Alam Banda Aceh, di sebelah kolam renang KONI.

Teman-teman datang naik ke atas lantai tiga. Badanku di guncang-guncang (seperti Gempa Bumi Aceh saja) mengapa tidak bangun-bangun. Sudah di azankan ke telinga oleh seseorang panitia. Innalilahiwainnailahirajiun.

Diriku dianggap sudah MATI. Teman-teman se-Aceh geger semuanya. Salah seorang teman wanitaku "Mickey Mouse" sudah menangis keluar air matanya. Dia mengira bahwa diriku benar-benar sudah MATI. Semuanya pada panik.

Segera diriku dibawa ke rumah sakit, maka diriku digotong beramai-ramai, dinaikkan ke sebuah mobil agar diberikan pertolongan.

Mereka membawa diriku ke rumah sakit KESDAM Kuta Alam. Diriku dimasukan ke Emergency Room, UGD (Unit Gawat Darurat). Suasana AC (Air Conditioning/penyejuk udara) yang dingin membuat diriku pelan-pelan siuman/sadarkan diri.

Diperiksa oleh seorang dokter, katanya," Diriku tidak apa-apa, hanya kelelahan saja." Kemudian diriku disuntik dan diberi vitamin.

"Alhamdulilah" kata teman-temanku bahwa diriku tidak jadi MATI. "Dia sudah sadar." Kami akhirnya kembali ke tempat acara Bina Siswa. Ketika diriku lewat dan berjalan di lobby tempat acara yang sedang berlangsung, semua orang terdiam terpaku membisu.

Ada "Seseorang" yang lagi lewat, hening, senyap, sebagian wajah teman-temanku berkaca-kaca. Tidak terasa malam ini adalah malam Jumat, sudah jam 20:30 WIB.

Dan yang terpenting hari Kamis, 12 Juli 1990 adalah tepat 44 hari wafat/meninggalnya kakekku Teungku H.Muhammad Abu Juned.

Malam itu diriku tidur di kamar ketua panitia tidak dikasih naik ke lantai tiga. "Kamu sakit apa," tanya ketua panitia. "Saya tidak sakit apa-apa, Saya lupa bahwa hari ini tepat 44 hari kakekku meninggal dunia," ujar diriku. Hari itu langsung diriku berdoa untuk arwah kakekku.

Besok harinya Jumat, 13 Juni 1990, diriku sudah bangun pagi-pagi jam 04:00 WIB. "Tolong banguni teman-teman kamu dan katakan senam pagi hari ini dibatalkan," ujar ketua panitia. Senam pagi adalah hal yang biasa kami lakukan sejak hari Senin hingga hari kamis.

Siangnya diriku Shalat Jumat bersama teman-teman se-Aceh di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Setelah Shalat Jumat teman-teman yang lain bertanya "SAKIT" apa, mengapa seperti orang "MATI".

Diriku berkata bahwa kemarin tepat 44 hari wafat/meninggalnya kakekku. "Mungkin kakek kamu rindu dirimu, makanya datang arwah kakekmu. Atau jangan-jangan kamu adalah cucu kesayangan kakekmu" kata salah seorang temanku.

Rupanya ada juga salah seorang temanku yang seperti itu didatangi arwah kakeknya setelah 44 hari kakeknya meninggal dunia. Alfatihah...7X untuk kakekku...Amin...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun