Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Hakim Penyumpah Saksi Cakung akan Dipanggil Kemenag

20 Juli 2012   09:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:46 771 1
JAKARTA-GEMPOL, Sidang itsbat penentuan jatuhnya tanggal 1 Ramadhan 1433 H sudah ditetapkan, yaitu pada hari Sabtu, 21 Juli 2012.Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupoksinya  adalah  pelayanan data tanda waktu  tentu  sangat berkepentingan dalam penentuan awal bulan Hijriah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari Terbenam, Kamis 19 Juli 2012 M.

Penentu Awal Bulan Ramadhan 1433 H diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam MatahariKonjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Kejadian ini akan kembali terjadi pada hari Kamis, 19 Juli 2012 M, pukul 4 : 24 UT atau pukul 11 : 24 WIB atau pukul 12 : 24 WITA atau pukul 13 : 24 WIT, yaitu ketika nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 116,912 derajat.

Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi) adalah 4,082 derajat. Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat tersebut, yaitu 0,516 derajat. Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 13 jam 22 menit.

Waktu terbenam Matahari dinyatakan  ketika bagian atas piringan Matahari tepat di  horizonteramati.  Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter Matahari, efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat  di atas permukaan laut (dpl).

Dalam perhitungan standar penentuan waktu terbenam Matahari, semi diameter Matahari dianggap 16’, efek refraksi atmosfer dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl (Seidelmann, 1992). Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia  pada tanggal  19 Juli 2012 paling awal terjadi pada pukul 17 : 35 WIT di Merauke dan paling akhir pada pukul 18 : 57 WIB di Sabang.

Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 19 Juli 2012 di wilayah Indonesia. Dengan demikian, secara astronomis waktu  pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia adalah setelah Matahari terbenam tanggal 19 Juli 2012.

2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia

Pada Tabel tentang “Data Hilal dan Matahari saat Matahari Terbenam, Kamis, 19 Juli 2012 M: Penentu Awal Bulan  Ramadhan 1433 H”, ditampilkan informasi astronomis Hilal dan Matahari untuk beberapa kota di Indonesia saat Matahari terbenam tanggal 19 Juli 2012. Informasi ini adalah informasi dasar penentu awal bulan Ramadhan 1433 H.

Pada tabel tersebut, sebagaimana penentuan waktu terbenam Matahari, waktu terbenam Bulan dinyatakan saat  bagian atas piringan Bulan tepat di  horizon-teramati. Dalam perhitungan standar waktu terbenam Bulan, efek refraksi atmosfer dianggap 34’, elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan semi diameter Bulan adalah nilainya pada saat tersebut (Seidelmann,  1992). Azimuth  adalah besar sudut yang dinyatakan dari titik Utara Geografis (True North) menyusuri bidang horizon ke arah Timur dan seterusnya hingga ke posisi proyeksi benda langit di bidang horizon. Benda langit yang dimaksud adalah Bulan atau Matahari.

Tinggi  Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari  horizon-teramati dengan  elevasi pengamat dianggap  0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer standar telah diikutsertakan dalam perhitungan. Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat dengan elevasi dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi diabaikan. Sementara FI Bulan adalah fraksi illuminasi Bulan,

yaitu  persentase perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas seluruh piringan Bulan. Dari tabel tersebut dapat juga diperoleh informasi umur Bulan dan lag.  Umur Bulan  adalah  selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi. Adapun lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari.

3.Peta Umur Bulan

Peta umur Bulan saat Matahari terbenam tanggal  19 Juli 2012. Umur Bulan adalah selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi.Umur Bulan di Indonesia pada tanggal 19 Juli 2012 berkisar antara 4,19 jam sampai dengan 7,56 jam.

Hilal adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan ALLAH SWT. Dan ALLAH SWT memperlihatkan tanda-tanda kekuasaanNYA pada siapapun yang dikehendakiNYA. Mereka yang bisa melihat hilal adalah orang yang dipilih oleh ALLAH SWT untuk melihat awal Ramadhan tahun ini

Tim rukyatul hilal dikahabarkan telah melihat hilal di pos pemantauan Cakung pada pukul 17:53-17:56 WIB. Telah diambil sumpah empat orang oleh pengadilan Agama Jakarta Timur. Hilal dikabarkan terlihat di ketinggian 3,5 derajat. Sebagian orang menganggap bahwa 1 Ramadhan 1433 Hijriah jatuh pada hari Jumat, 20/7/2012.

Empat orang saksi telah bersumpah di depan perwakilan Kementerian Agama, bahwa hilal telah terlihat di wilayah Cakung, Jakarta Timur. Salah seorang saksi dari tim hisab-ruqyat, bernama Labib, mengaku telah melihat bulan dalam ketinggian 3,5 derajat.

Keempat saksi tersebut tidak menggunakan teropong sebagai alat bantu, namun dengan mata telanjang. Alasannya, teropong itu buatan manusia, sehingga hanya terfokus hanya satu arah. Sedangkan mata telanjang bisa melihat ke segala arah. "Sore tadi, awan sirus memudahkan mata telanjang untuk melihat hilal," kata Labib dan Afriyano.

Ketika ditanya kenapa tidak menggunakan teropong sebagai alat bantu? "Karena teropong memiliki ketentuan dan batasan hilal setinggi 5 derajat," kata Labib. Pihak Kementerian Agama mengatakan, bahwa tim hisab rukyat di Cakung tidak ditunjuk oleh pemerintah, sehingga keputusannya tidak diakui.

Dari tempat ru’yatul hilal di yayasan Al Husniah Cakung, Jakarta Timur hilal telah terlihat. Ustadz H. Muhammad Labib dari Lajnah Falakiah menyatakan telah melihat hilal pada pukul 17.53 WIB di ketinggian 3,5 derajat selama 4 menit. Mereka juga sudah disumpah oleh H Nemin Aminudin SH MH dari departemen agama agar untuk dijadikan laporan pada sidang itsbat.

Para saksi-saksi adalah ustadz H. M. Labib, ustadz Afriyano, ustadz Nabil dan ustadz Muhammad Yusuf.Meskipun mengklaim telah berhasil melihat hilal dan sudah disumpah, hasil rukyat yang diselenggarakan di Cakung ditolak kesaksiannya karena dianggap mustahil oleh Dewan Isbat Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam.

Dalam fatwa MUI dikatakan awal Qomariyah bisa menggunakan hisab dan rukyatul hilal. MUI memutuskan supaya tidak terjadi perbedaan maka negaralah yang menjadi hakim untuk memutuskan kapan dimulai. Fatwa MUI juga menegaskan bahwa seluruh umat Islam Indonesia wajib menaati ketetapan pemerintah RI tentang penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

Tim Cakung menggunakan hisab (perhitungan) Mansyuriyah yang bersandar pada kitab Sullam al-Nayyirain. Ilmu falak mengelompokkan hisab ini sebagai sistem hisab taqriby atau hisab berkualitas/berakurasi rendah. Dalam ijtima’ misalnya, jika sistem hisab kontemporer menyatakan terjadi pada pukul 11:24 WIB dengan akurasi sangat tinggi, hisab Mansyuriyah menyatakan ijtima’ terjadi pukul 09:26 WIB alias hampir 2 jam lebih dulu.

Ketika sidang penentuan awal Ramadhan, salah satu peserta menggungat pernyataan orang yang sudah melihat hilal di Cakung dengan alasan, Jakarta saat itu berawan dan waktunya belum magrib dan hanya 4 menit. Cakung tidak bisa di jadikan patokan melihat hilal. Mereka orangnya itu-itu saja dari tahun ketahun. Kalangan eselon II kemenag hanya tertawa saat membaca salinan copian tersebut.

Dan salah satu dari mereka menyatakan akan memanggil sang hakim yang melakukan sumpah kepada saksi. Karena saat presentasi keadaan hilal oleh Direktur Urais dan Binsyar ( Wakil Ketua BHR) Drs. H.Ahmad jauhari, M.si. memang tidak terlihat hilal. Sang hakim penyumpah yaitu H. Nemin Aminudin, SH, MH, akan segera di panggil kemenag untuk di minta pertanggung jawabannya dan akan dilaporkan ke Mahkamah Agung.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun