Sejarah panjang mencatat Aceh sebagai daerah kerajaan yang terkenal di manca negara. Kerajaan Aceh juga pernah menjadi salah satu Lima besar kerajaan Islam yang terbesar di dunia disamping kerajaan Turki Ustmani.
Berbagai macam literatur telah banyak membahas nama Aceh. Ternyata dari berbagai seminar tentang sejarah Aceh, ada data terkait hal-hal lain tentang Aceh itu sendiri. Narasumber-narasumber yang membahas daerah Aceh menyebutkan bahwa Aceh adalah singkatan dari: A (Arab), C (China), E (Eropa), H (Hindia).
Bila kita perhatikan benar adanya seperti itu. Hal ini dapat kita buktikan banyaknya keturunan dari bangsa-bangsa tersebut yang tinggal di Aceh. Keturunan Arab (A) bertebaran di bumi Aceh, begitu pula etnis China (C), etnis Eropa (E) dan etnis Hindia (H).
Saat wawancara dengan salah satu pelaku sejarah Aceh, A.Rahman Kaoy pada hari Kamis, 15 Januari 2015, di Banda Aceh, maka Beliau setuju sekali bila Aceh disebut dari singkatan: A (Arab), C (China), E (Eropa), H (Hindia). Beliau juga berpesan bahwa,"Kalau mencari dan menulis data sejarah Aceh harus mencari sumber yang benar dan hati-hati bila mengambil data Aceh dari penulis Barat/Orientalis karena banyak data yang palsu dan penuh dengan kelicikan mereka."
Pakar Sejarah Aceh A.Rahman Kaoy juga merupakan wakil ketua MAA (Majelis Adat Aceh) dan berkantor dilantai satu gedung MAA (Majelis Adat Aceh) Banda Aceh. Beliau juga sangat mengapresiasi sekali tentang website pusat sejarah yang akan di isi tentang berbagai data tentang Aceh. Website pusat sejarah nantinya akan diisi tentang data-data sejarah Aceh hasil riset sejarah yang dilakukan oleh penulis.