Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Menatap Museum Giok Aceh

18 Februari 2015   21:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:56 113 0
JAKARTA-GEMPOL, Batu-batu mulia dari daerah Aceh sedang laris manis kejar oleh para kolektor batu. Asal cocok berapapun uang akan dikeluarkan untuk mendapatkan batu yang diincar.

Dengan adanya penemuan batu-batu indah dari Aceh ini telah membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat. Bila dahulu mereka bisnis ganja sekarang sudah bisnis batu giok.

Atas inisiatif Abu Usman maka berdirilah Museum Giok Aceh. Museum ini diresmikan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf pada Selasa malam, 3 Februari 2015. Museum yang berisi ratusan koleksi batu Giok dan batu perhiasan lainnya dibuka untuk umum. Museum ini terdiri atas lima lantai.

Bila kita pergi ke kawasan kuliner Peunayong maka jangan lupa singgah pada  Museum Giok Aceh yang terletak di Jalan Khairil Anwar Nomor 15 Peunayong, Banda Aceh.

"Museum Giok Aceh nantinya bisa menjadi pusat riset ke depan," ujar Adhi S Madjid, Ketua Panitia peresmian Museum Giok Aceh.

Dengan adanya museum tersebut, batu Aceh terutama Giok semakin dikenal dunia dan Aceh menjadi destinasi wisata batu di Indonesia. Koleksi batu di museum juga akan terus ditambah, sekaligus menyediakan berbagai informasi seputar batu perhiasan.

Museum Giok Aceh merupakan yang pertama di Indonesia. Batu (Giok) idocrase Aceh termasuk batu nomor satu di dunia, memiliki kualitas yang sangat bagus.

Pada kesempatan peresmian Museum Giok Aceh maka Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf juga melantik Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengusaha Batu Aceh (DPP-APBA). Duduk sebagai Ketua Umum Muhammad Usman (Abu Usman), Sekretaris Jenderal Zulfikar dan Bendahara Adhi S Majid.

Komunitas APBA dan keberadaan Museum Giok Aceh dapat meningkatkan kreativitas rakyat Aceh pada seni batu lokal, sehingga seni batu tidak hanya menjadi ciri khas daerah, tapi juga menjadi sumber ekonomi dan menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Kalau dulu karya seni ini hanya sebatas hobi, kini berkembang menjadi sumber ekonomi baru, menjadi sumber mata pencarian masyarakat.

Batu giok Aceh memang tengah diminati masyarakat, dan potensinya memang cukup banyak tersedia di Aceh. Kalau dulu karya seni ini hanya sebatas hobi, kini berkembang menjadi sumber ekonomi baru, juga menjadi sumber mata pencarian masyarakat.

Perburuan dan pencarian batu alam Aceh, jangan sampai berimbas buruk pada kondisi lingkungan, pencarian batu alam ini tetap dilakukan secara  tradisional sehingga tidak merusak lingkungan. Termasuk jangan lihat batu ini sebagi kekuatan magis. Karena ini bertentangan dengan akidah Islam.

Pada Museum Giok Aceh milik Abu Usman ini juga dipamerkan beberapa koleksi beliau yang berupa bongkahan batu-batu mulia dan nantinya juga diisi dengan batu cincin yang indah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun