Aku pernah bekerja sebagai babu di rumah seorang lelaki tua yang kaya. Dia punya toko kelontong yang cukup besar, mungkin terbesar di kampung itu. Kadang-kadang aku disuruh menjaga toko itu selepas tengah hari, ketika pekerjaan di rumah sudah selesai. Sebagai majikan, lelaki tua itu berlaku baik, bahkan sangat baik terhadap semua pembantunya. Gaji kami dibayarnya sesuai UMR, dan selalu tepat waktu. Kadang-kadang kami juga diberi bonus jika bulan itu ia sedang lapang hatinya. Tidak ada perlakuan khusus kepada semuanya. Babu yang cantik atau yang jelek disapanya dengan ekspresi wajah yang sama.