Cerita dari Pesantren
Hampir satu jam aku duduk gelisah di depan pintu kantor keamanan. Menunggu giliran diintrogasi. Ada rasa deg degan, meskipun jelas-jelas aku tidak mungkin terbukti bersalah. Dan, karena itu aku tidak seharusnya grogi, apalagi gentar. Kubilang pada diriku sendiri untuk tenang. Dan berusaha menganggap ini hanya latihan. Bukan satu dua kali terjadi pencurian di pesantren ini. Tapi kasus kali ini berbeda. Pertama, karena korbannya adalah Gus Rozikin, putra kiai terkenal dari jawa tengah. Kedua, sebab melibatkan aku sebagai salah seorang tersangka.