Perlu digarisbawahi, teknik menyampaikan pesan dakwah harus dengan tenang. Dan tentu ini berlaku bagi dakwah bil hikmah, ceramah, dan diskusi. Yang dinaksud dengan tenang adalah mampu mengatur napas dengan baik, tidak gerogi, dan tetap berpikir positif.
Selanjutnya, pesan dakwah harus disampaikan dengan penuh percaya diri. Percaya diri ini penting untuk meyakinkan diri sendiri bahwa kita pasti mampu melaksanakan dakwah di hadapan khalayak. Percaya diri di sini adalah menilai diri bahwa pasti diri ini bisa melakukan dakwah secara efektif. Rasa percaya perlu dibangun pada saat menyampaikan dakwah bil hikmah, ceramah, dan diskusi.
Teknik menyampaikan pesan dakwah berikutnya adalah menghargai mad'u. Artinya, mad'u diajak agar terlibat di dalam pembicaraan yang disampaikan secara asertif dan komunikatif. Inilah dakwah dialogis.
Dalam metode dakwah diskusi, menghargai pendengar menjadi penentu atas hidup atau tidaknya diskusi tersebut. Pemberi materi harus memberi kesempatan kepada para peserta diskusi untuk bertanya, menjawab, dan mengkritik materi diskusi.
Dalam metode dakwah, apapun materi dakwah harus disampaikan secara sistematis. Inilah salah satu teknik menyampaikan pesan dakwah. Pesan dakwah yang disampaikan secara sistematis tidak hanya terdengar teratur, tetapi juga mudah dipahami. Misalnya dengan menyebutkan sesuatu dari yang terendah sampai yang tertinggi, menyebutkan persamaan dan perbedaan, dan sebagainya.
Teknik menyampaikan pesan dakwah berikutnya harus argumentatif dan berlandaskan data yang bisa diverifikasi bersama. Sangat menarik apabila argumen tidak hanya menggunakan dalil naqli tapi juga dalil 'aqli. Dan akan lebih menarik lagi apabila penceramah menggunakan ilmu bantu untuk mengurai materi yang disampaikan, seperti ilmu sosiologi, antropologi, psikologi dan lainnnya.
Justru jika perlu, kutip hasil riset terbaru dari lembaga riset kredibel, baik dalam dan luar negeri, untuk mendukung data dari satu tema ceramah yang disampaikan. Oleh karena itu, seorang dai harus well-informed atau berpengetahuan luas.
Selanjutnya, teknik menyampaikan pesan dakwah yang tak kalah penting adalah mampu mengatur waktu. Hendaklah diatur untuk pendahuluan, materi, dan penutup. Dalam metode diskusi harus disiapkan dan diperhatikan juga waktu untuk saling sharing dan brain storming (tukar pikiran).
Kesimpulannya, teknik menyampaikan pesan dakwah harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan tidak berbelit-belit, memberi contoh dan ilustrasi bagi konsep yang dianggap abstrak, termasuk menggunakan berbagai variasi retorika secara tepat.