Geetanggit
Dengan begitu memberengut kesal, Gadis manis dan juga semampai bergaris wajah tegas itu pun segera menghentakkan kedua kakinya yang ramping dan mungil, dan sekaligus, juga begitu sangat cocok dengan apa yang sedang dikenakannya di tengah hari hujan itu pun kini segera mendongakkan kedua lingkar manis dan juga menyemburat ke arah Langit cerah mendung berwarna biru dan juga kelabu yang sedang berkisah tentang kisah hari ini.
'Langit biru muda berkelabu dan berintik hujan kecil-kecil' Â
Nah, begitu ia Phia memulai kisahnya di dalam imaji yang begitu bertumpuan pada sebuah tudung berkarakter Bebek Sally dan berwarna kuning ke arah jingga yang begitu apa adanya. Â
"Dan, bukan hanya saja sepucuk harapan akan terkabul ketika kau sendiri pun, tak akan pernah  mengkhianati keinginan yang baik yang harus kau wujudkan,"  kata Phia di dalam sebisik hari Siang yang bertebaran dengan percikan gerimis harapan yang tak hanya mengundang tangis bahagia namun sekaligus harapan yang bisa kau genggam nyata daaaaaan. "Nyatakanlah!!!"  lantas, senyum lebar pun terlahir dengan begitu sangat ceria dan juga bahagia di area rintik hujan yang begitu luar biasa membahanakan nyanyi-nyanyi Alam yang mengusir sejuta hal yang membuatmu sedih dan akan tergantikan dengan sejuta cita dan gita cinta yang nyata tanpa dinyana-nyana.
Phia masih saja di sana, dengan gegap gempita yang begitu sangat menarik begitu saja untuk ditelusuri sesiapa yang melihatnya termasuk dari sepasang mata yang begitu tajam dan juga tegas dari sosok tanpa Tudung yang kini berdiri dengan berkacak pinggang dan diguyur rerintikan hujan yang begitu sangat segar.
Di siang hari Bolong. Ketika hujan gerimis menghiasi Alam dengan Nyanyi-nyanyi Alam berikut dengan sengatan dan kilasan kecil yang menggugah selera makan siang yang biasanya datang dengan jadwal yang sudah sebagaimana semestinya.
Dan, yaaaaa. "Yayyy!!! Yayyyy!! Kyaaaa!!!!" Phia masih bersorak sorai dan belum menyadari seseorang sedang mengamati setiap gerakannya sekecil dan seajaib apapun di sekitaran tempat ia sekarang sedang berlaku ajaib.
Seajaib Bebek Sally yang selalu baik hati walau seringkali dikecewakan oleh Badai. Namun, ditempatku, Badai selalu membuat sesuatu lebih dari sekedar baik. Harusnya?! Aih, bukan, bukan, seharusnya dan semestinya dan juga sebaiknya memang haru selalu seperti itu.
Lantas, seraya menggelengkan Kepala kanan dan kiri ia pun berkata kepada sosok ajaib Gadis itu. "Sedang apa Kau Anna Phiaa," kata suara itu bekata sekaligus bertanya pada seorang sosok yang beitu ajaib di depannya tersebut.
"Ohooo??!" ucap yang ditanya seketika itu ketika ada suara indah mempesona sedang menanyakan kegiatannya di Siang hari yang hujan bergerimis dan yang - bolong ini.  Dan kedua mata Phiaa yang begitu cerah ceria menjadi bertambah cerah ceria saja ketika ia tahu siapa pemilik suara yang begitu saja tidak enggan untuk menyapanya dan juga bertanya tentang misinya hari ini yang bukan hanya misi-misian.  "Ulalala, kau rupanya?!" tanya Anna Phiaa yang begitu tersenyum gembira  ketika  dirinya tahu siapa yang tengah ia sapa sekarang ini ketika ia membalikkan badan dan tersenyum senang bukan kepalang.
Dilihatnya, Peeta menyunggingkan senyum yang begitu mempesona dan itu benar-benar mutlak. "Yaya, sedang apa kau dengan kostummu hari ini?" ujarnya bertanya dengan begitu takjub ketika melihat kepolosan dalam setiap gerak ekspresi dan juga suaranya yang begitu selalu menggaung dan menggema di seluruh hidupnya.
"Aku sedang menikmati hujan gerimis dan juga nyanyi-nyanyi Alam," kata Sang Nona Rintik hujan Anna Phiaa dengan tudung hujan bergambar Bebek Sally yang begitu terang dan benderang dan juga lucu menggemaskan.
Lantas, dengan sepatu Bootnya yang berwarna Kuning ke arah jingga dan bergambar Bebek Sally pula ia pun segera berkata lagi. "Haa-haa-haaa," ucapanya bereaksi.
"Kenapa Peeta tertawa?" kata Phiaa lalu bertanya kepada Sosok Petter Peeta si Rabbit yang begitu mempesona dan penuh dnegan cahaya cinta dan juga harapan satu Semesta Raya dengan Kamera Alam Rayanya yang begitu tangguh tanpa mengada-ada.
Sungguh Peeta adalah Pria yang baik dan juga bertanggung jawab,
Peeta kemudian menjadi tersenyum sejenak mengamati seraut wajah cantik manis tak membosankan milik Phiaa yang sedang begitu sangat mengeluarkan ekspresi yang nampak begitu heran.
"Ahhha, tak apalah, cuma ingin menertawakanmu saja,"
"Makannya dari itu aku tanya kenapa Peeta tertawa,"
"Karenaaa, ini sudah hampir kelewat jam Makan Siangnya," ujar Peeta yang tersenyum begitu sangat manis dan rupawan.
"Jadi kau mau mentraktirku seperti biasa?" tanya Phia dengan senyum sumringahnya yang berpendar cemerlang dari jarak setapak berapa itu dari hadapannya.
"Biasanya? Sejak kapan?" katanya kini berpura-pura dan mengada-ada dengan kening dan dahi yang berkerut-kerut.
"Sejak setiap pada tanggal 31 Â Desember bertahun-tahun yang lalu," tukasnya polos ketika sebuah percikan air gerimis hujan di Siang yang Bolong ini mengenai Tudung kuning jingganya.
"Ow, ulalala, ayayayaya, aku ingat sekarang,"
"Lantas?"
"Mari kita pergi kencan sekalian saja,"
"Itu bukan termasuk kencan, ini makan siang beneran, gratisan, kau tahu itu,"
"Apapun itu pastinya mari kita buktikan jika Nyanyi-nyanyi Alam akan selalu menghiasi dan juga menaungi kita di ujung kisah akhir tahun yang menduai setia ini, Phiaa tersayang," ujar Tuan Peeta Petter Rabbito. "Bagaimana, Bebek Sally? Apa kau setuju sekarang?" tannya kemudian.
"Itu kostumku,"
"Okeee, Anna Phiaaku tersayang,"
"Begitu,"
"Benar,"
"Baiklah karena besok Siangnya tanggal 1 Januari, dan Makan Siang akan menjadi hal yang begitu indah ketika kita akan mengumpulkan kisah-kisah berikutnya untuk berkisah di ruang Penghujung Kisah di Akhir tahun," jelas Gadis  yang  begitu cantik manis dan begitu ajaib itu.
"Baiklah, ayoo kalau begitu,"
Phiaa pun mengangguk senang gembira ketika percikan air hujan dan gerimis seperti memberinya hal-hal yang selalu dan harus pada sebagaimana semestinya dan seharusnya. Â Â Â