Dalam perayaan Hari Raya Galungan, Umat Hindu di Bali merayakan hari suci ini dengan semarak, mulai dari umat Hindu pria dan Wanita baik orang dewasa, anak kecil, hingga orang lanjut usia, yang di mana di hari h mereka semua akan pergi sembahyang di merajan atau pura dengan mengenakan baju adat berupa kebaya yang didominasi warna putih dan kuning.
Perlu dketahui juga dalam perayaan Hari Raya Galungan identik dengan yang namanya penjor yang dipasang di tepi jalan, menghiasi jalan raya. Penjor merupakan bambu yang dihias sedemikian rupa sesuai tradisi masyarakat Bali setempat, penjor memiliki makna simbol dari Naga Basuki yang berarti kesejahteraan dan kemakmuran, selain itu bagi umat Hindu di Bali penjor merupakan simbol gunung yang dianggap suci. Penjor yang terpasang di tepi jalan merupakan haturan ke hadapan Bhatara Mahadewa.
Perayaan hari Raya Galungan tidaklah langsung pada hari h saja, tetapi terdapat sejumlah rangkaian kegiatan yang memiliki makna masing-masing, berikut rangkaian Hari Raya Galungan: