Selama ini pulau jawa adalah pulau yang dianggap sebagai pusat dari perbedaan-perbedaan karena di pulau jawa berbagai orang dari seluruh indonesia ada di pulau ini. Tentu itu semua karena pulau jawa adalah pulau dimana ibu kota Republik Indonesia berada.
Tapi walau pulau jawa dianggap sebagai pusat perbedaan di indonesia namun pulau jawa bukan pulau toleransi bahkan bisa dikatakan disana tempat dimana sebuah paksaan menjadi satu.
banyak perbedaan di pulau jawa di berangus mengatasnamakan agama. perbedaan yang tidak sesuai kaidah agama tertentu di bragus habis. sikap curiga terhadap perbedaan agama dan suku satu sama lain membuat pulau jawa yang populasinya dari berbagai suku dan agama tidak toleran.
lihat bagaimana agama A menghalangi tempat beribadah agama B untuk didirikan, bagaimana agama A menghakimi sendiri orang yang tidak sesuai dengan aturan agama mereka itulah gambaran pulau jawa.
Berbeda dengan pulau jawa atau pulau lainnya di indonesia, Bali sebagai pulau kecil di indonesia bisa dikatakan sebagai pulau yang penuh dengan toleransi. Lihat bagaimana orang-orang dari berbagaimacam suku dan adat istiadat bebas mempraktekkan agama atau kepecayaannya di Bali. Agama Hindu adalah agama mayoritas di Bali tapi orang Bali dengan kesadaranya tidak pernah menghalangi agama lain untuk beraktifitas. Dimana lagi melihat toleransi beragama yang saling menghargai?
Hal ini semua terjadi bukan karena orang Bali menganut agama Hindu saja, melainkan karena orang Bali tetap menjaga sifat toleransi yang menjadi sifat asli orang Indonesia.
Orang Bali yang beragama Hindu tidak menjadi harus bersifat ke india-indiaan, tetap bersifat sebagai orang Indonesia
Orang Bali yang beragama Islam tidak menjadi harus bersifat kearab-araban tetap bersifat sebagai orang Indonesia
Orang Bali yang beragama Kristen tidak menjadi harus bersifat ke roma/ vatikanan, Orang Bali yang beragama Budha tidak menjadi ke Cina-cinaan tetap bersifat sebagaimana orang Indonesia.
Bali adalah tempat toleransi, lihat bagaimana tempat beribadahan di bali berdiri tidak mengenal mayoritas dan minoritas. Bahkan masjid-masjid berdiri tegak di tenggah ramenya permukiman umat beragama Hindu.
Ini Bali dan ini Indonesia, bukan India, Mesir, Arab, Vatikan atau negara agama manapun. Jangan pernah mengingkari bagaimana bapak bangsa ini mendisain Indonesia untuk tetap toleransi.
Untuk apa kita bersifat ke India-indiaan kalau disana masih ada kelas-kelas derajat manusia, Hindu bukan India. Untuk apa ke arab-araban kalau disana masih ada pengekangan hak asasi manusia masih ada perbedaan derajat manusia berdasarkan kelamin. Untuk apa kita berjiwa ke Vatikan-vatikanan kalau disana saja masih banyak aturan bisnis dan keuntungan agama.
Kita Indonesia, kita terlahir sebagaimana orang toleransi yang siap berjiwa saling menghargai walau kita berbeda agama, suku dan adat istiadat.
SALAM PERBEDAAN.....