Sejak Teks Proklamasi dibacakan hingga hari ini, "Pembangunan" jadi sebuah kata magis. Silih berganti pemimpin-pemimpin yang adiluhung, "Pembangunan" menjadi titik dimana cita dan janji bertemu. Namun, apakah selama ini "Pembangunan" sudah dimaknai dengan bijak?
KEMBALI KE ARTIKEL