Bagi FPI, umat Islam garis keras, umat Islam moderat anti Jokowi, politisi opurtunis, serta naga taipan yang terganggu kepentingannya, ada seribu alasan untuk demo 212 atau demo-demo berikutnya. Bukankah demo tidak akan berhenti sampai lebaran kuda? Bukan pada penghinaan pada kitab suci atau pelecehan agama yang mereka perangi, tetapi membela kepentingan dan vested interest orang-orang dibelakang layarlah yang terjadi. Ahok hanyalah pemicu yang dimanfaatkan untuk membangkitkan nafsu membela agama ghirah Islam dari umat yang merasa dizholimi, menjadi korban dari situasi. Nalar dan paradigma menjadi korban dari situasi politik dan ekonomi yang ditanamkan oleh ulama-ulama radikal bisa bergema dan membentuk "mental tezholimi".
KEMBALI KE ARTIKEL