Mendapat pujian dengan pidato yang tajam dan melawan arus memang membuat Jokowi terkenal di dunia--terutama di negara-negara yang yang gerah dengan kepongahan negara-negara adidaya. Menghukum mati warga negara asing tanpa ampun juga mendapat pujian soal ketegasan dalam negeri. Tetapi pertanyaannya adalah, apakah aksi-aksi berani akan menyelamatkan kepentingan nasional Indonesia dalam jangka panjang? Kita tahu Australia tak akan berdiam diri dan mungkin akan menyulut separatisme Papua dan beberapa daerah pinggiran lainnya. Kita juga tahu, kemerdekaan Palestina adalah soal sensitif dan pelik dalam kancal politik dunia.
Sir SBY bermain cantik dngan menari-nari diantara kekuatan besar dunia demi kestabilan Indonesia dan demi dukungan dunia internasional untuk kesatuan Indonesia. Jokowi dengan arah politik yang berbeda mulai membangunkan macan-macan di kawasan Asia. Meski motivasi jokowi lebih didasarkan politik ekonomi, persaingan kekuatan di kawasan ASEAN akan menghangat dengan langkah-langkah Jokowi dan perlombaan penumbukan senjata akan dimulai dengan ditandainya peningkatan belanja militer negara-negara kawasan. Cina akan bersaing denga Jepang dan akan membawa negara-negara asia dalam perang dingin yang panjang. Demikian pula US dan Australia akan mengambil kesempatan.
Penasehat politik Jokowi sebaiknya harus semakin hati-hati. Membangun image internasional tidak harus mengorbankan kepentingan nasional dalam jangka panjang.
Salam Kompasiana! Merdeka!