Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi | Kapan Kau Kembali?

11 Juli 2017   20:51 Diperbarui: 12 Juli 2017   01:30 895 11
Menunggumu,
adalah menghitung debu di pelupuk mata

Merindukanmu,
adalah luka yang tak kunjung kering

Mengenangmu,
adalah merindukanmu, menunggumu pun masih.
Debu dan luka kan racun membunuh

Satu-satunya cara melupakan,
adalah mencumbu cangkir berisi kopi di setiap ujung senja

Sendiri,
menggapai gerbang malam.
Menantikan dekapan bintang di bentang langit

Sampai kau tak pulang, kan kusertakan saja namamu pada baris terakhir puisiku***

Malang, 11 Juli 2017|16:59

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun