Di tengah pergeseran nilai gender dalam masyarakat, sekolah khusus laki-laki menghadapi tantangan mendidik siswa agar menjadi "laki-laki jantan" yang sesuai di era modern. Kejantanan kini tak hanya tentang kekuatan fisik atau dominasi, melainkan juga mencakup kecerdasan emosional, tanggung jawab sosial, dan moral yang kuat. Para siswa diajarkan untuk menjadi pemimpin yang tidak hanya berani tetapi juga memiliki empati. Dalam lingkungan sosial yang makin kompleks, muncul pertanyaan: apakah metode pendidikan tradisional masih memadai untuk membentuk laki-laki yang siap menghadapi tantangan sosial? Sekolah-sekolah ini kini mencoba memodernisasi konsep maskulinitas, menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan konsep maskulinitas modern yang lebih relevan.
KEMBALI KE ARTIKEL