"Kenapa harus mempertanyakan dan agak seperti kebakaran jenggot saat popularitasnya turun? Memangnya, orang lain
gak boleh populer? hanya beliau yang bisa populer?," ujar Asep Saeful Muhtadi yang mewakili Tim Survei Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati (PPS UIN SGD) kepada
Republika.co.id.
KEMBALI KE ARTIKEL