Cedera tersebut kemungkinan terjadi ketika ia tampil di babak perdelapan final atau 16 besar melawan unggulan ke-23 Fransisco Cerundolo (Argentina). Beberapa saat usai pertandingan melawan Cerundolo, Djokovic sudah mengutarakan kegamangannya bertanding di babak perempat final.
Pertandingan antara Djokovic dan Cerundolo di lapangan utama Philippe-Chatrier pada Senin (3/6/2024) merupakan pertandingan lima set yang brutal, berlangsung selama empat jam 39 menit. Djokovic nyaris menyerah di set keempat setelah tertinggal 1-2 atas petenis 25 tahun itu. Beruntung ia mampu bangkit dan akhirnya mampu memenangkan pertandingan tersebut dengan skor 6-1, 5-7, 3-6, 7-5 dan 6-3.
Di set keempat, Djokovic tampak terseok-seok namun tetap berusaha melawan penderitaan. Juara Roland Garros tiga kali itu bahkan sempat terlihat memegangi raketnya untuk menyangga tubuhnya selama beberapa saat, menyiratkan ada sesuatu yang salah dengan kedua kakinya.
Beberapa kali Djokovic mengikhlaskan bola dari Cerundolo yang meluncur deras di bidang permainannya. Tapi ketika petenis 37 tahun itu giliran memegang servis, ia terlihat mampu mendikte lawan dan mampu mengais poin demi poin. Selebihnya, ia bergantung pada errors atau kesalahan yang dilakukan Cerundolo.
Sebelumnya di babak ketiga atau 32 besar, Djokovic juga harus bertanding lima set melawan unggulan ke-30 Lorenzo Musetti (Italia). Pertandingan itu juga tergolong keras, berlangsung selama empat jam 29 menit yang dimulai sekira jam 22.37 waktu Paris hingga berakhir dini hari jam 03.06 atau jam 08.06 WIB!
Keputusan mundurnya Djokovic sebelum tampil di babak perempat final rasanya tepat. Apabila Djokovic memutuskan tampil dengan kondisi demikian, dikhawatirkan cederanya akan semakin parah.
Apalagi calon lawannya di babak tersebut adalah unggulan ketujuh dan finalis Roland Garros dua kali Casper Ruud (Norwegia). Sudah pasti pertandingan antara kedua petenis itu bakal berlangsung lebih brutal lagi. Selama musim tanah liat 2024 ini, pencapaian Ruud sangat mengesankan yaitu juara ATP 500 Barcelona Open dan ATP 250 Geneva Open serta finalis ATP 250 Estoril Open dan ATP Masters 1000 Monte-Carlo.
Jannik Sinner otomatis naik ke peringkat satu dunia
Dengan mundurnya Djokovic di grand slam French Open 2024, maka Jannik Sinner (Italia) secara otomatis menggeser posisi Djokovic sebagai petenis nomor satu dunia. Sebagai juara bertahan, mundurnya Djokovic di perempat final membuatnya kehilangan poin sebesar 1600 poin.
Sebenarnya potensi adanya raja baru tenis putra sudah diprediksi beberapa pekan sebelum Roland Garros dimulai. Apabila Djokovic kandas di babak-babak sebelum babak semifinal, Sinner dipastikan menggeser posisinya terlepas dari Sinner tampil di Roland Garros atau tidak (sebagai informasi, Sinner mengalami cedera pinggul ketika tampil di turnamen ATP Masters 1000 Madrid Open pertengahan April 2024 lalu yang membuatnya batal tampil di babak perempat final turnamen tersebut).
Sebelum French Open 2024 dimulai, tepatnya usai turnamen ATP Masters 1000 Italian Open, poin Djokovic pada waktu itu sebesar 9.860. Sedangkan poin Sinner 8.770 atau terpaut 1.090 poin saja.
Djokovic yang merasa terancam karena poinnya menyusut usai mengalami serentetan kekalahan di tiga turnamen ATP Masters 1000 yaitu Indian Wells, Monte-Carlo dan Italian Open, memutuskan tampil di turnamen ATP paling rendah yaitu ATP 250 Geneva Open yang berlangsung 20-25 Mei 2024 lalu. Bisa jadi keputusannya tampil di turnamen itu sebagai salah satu strategi untuk memperbesar selisih poin dengan Sinner dengan tujuan memperkecil peluang Sinner menggeser posisinya.
Sayangnya, ia terhempas di babak semifinal setelah kalah dari petenis non unggulan Tomas Machac (Ceko). Ia cuma mengantungi 100 poin sebagai semifinalis, sehingga total poinnya menjadi 9.960 atau terpaut 1.190 poin saja dengan Sinner. Jumlah poin Djokovic tersebut tidak cukup untuk mempertahankan posisinya di kursi nomor satu dunia.
Maka dari itu, Djokovic harus tampil all-outĀ di French Open 2024 atau kehilangan poin hingga maksimal 2.000 poin. Targetnya minimal mencapai babak semifinal, tapi dengan catatan Sinner tidak tampil atau tersisih di babak awal.
Ternyata cedera pinggul yang dialami Sinner pulih, menyusul kemudian persetujuan dari tim medis Sinner bahwa ia bisa tampil di Paris. Sehingga satu-satunya "harapan" Djokovic untuk mempertahankan posisinya adalah berharap agar Sinner tersisih di babak awal.
Tapi tunggu dulu. Selama musim 2024 ini Sinner adalah salah satu petenis yang susah untuk ditaklukkan. Ia sudah terlalu powerful untuk dikalahkan dengan mudah. Rival utama Sinner saat ini mungkin hanya Carlos Alcaraz (Spanyol).
Sinner sendiri memastikan diri melaju ke babak semifinal Roland Garros 2024 setelah di perempat final menang atas Grigor Dimitrov (Bulgaria) dan akan bertemu Alcaraz. Apapun hasilnya baik menang atau kalah, Sinner bakal menjadi raja tenis dunia yang baru. Ia bakal menghentikan hegemoni Djokovic yang selama 427 minggu bertengger di kursi nomor satu dunia atau 32 minggu secara berturut-turut sejak 11 September 2023.
Kesuksesan Sinner di sepanjang musim 2024 memunculkan istilah "post-Big 3 Era" dan "Sinner Era". Hal ini karena petenis berusia 22 tahun itu punya rekor menang-kalah musim 2024 (hingga sebelum Roland Garros 2024 dimulai) 28-2 dengan YTD index 0,933! Saat ini bisa dibilang cuma Alcaraz dan cedera yang bisa menghentikan langkahnya.
Sinner juga menduduki peringkat pertama data Win Loss Index selama 52 minggu terakhir dengan indeks tertinggi yaitu 0,865 dimana catatan menang-kalahnya 64-10. Ia mengungguli Djokovic yang berada di posisi kedua dengan indeks 0,847 dengan rekor menang-kalah 50-9 dan Alcaraz yang memiliki indeks 0,791 dengan rekor menang-kalah 53-14.
Peringkat live PIF ATP saat ini sudah menempatkan Sinner di peringkat puncak dengan poin sementara 9.525. Apapun hasil pertandingan babak semifinal nanti, nama Sinner sudah pasti akan tercantum di posisi puncak dalam daftar peringkat resmi PIF ATP edisi 10 Juni 2024 nanti.
***
Sumber data dan informasi: ATP Tour, Roland GarrosĀ