Ini adalah kekalahan terburuk kedua sepanjang musim 2024 setelah Maret lalu ia juga tersingkir di babak yang sama dari petenis muda Italia Luca Nardi secara rubber set di turnamen ATP Masters 1000 Indian Wells, Amerika Serikat. Djokovic juga belum merengkuh satu gelar pun sejak gelar ATP Finals 2023 yang ia raih November 2023 lalu.
Penampilan Djokovic Minggu malam lalu tampak jauh dari "standar" permainannya. Ia sempat tertinggal 0-4 dan 1-5 di set pertama sebelum akhirnya kalah 2-6. Ia juga gagal meningkatkan permainannya di set kedua hingga akhirnya takluk di tangan Tabilo dalam waktu 67 menit saja.
Dari data pertandingan, persentase angka yang diraih oleh Djokovic dari servis pertama dan kedua  masing-masing 52 persen dan 44 persen. Sedangkan Tabilo jauh lebih baik yaitu 71 persen dan 75 persen.
Juara Italia Open enam kali itu melakukan lima kali kesalahan servis ganda (double faults). Tapi di sisi lain, ia meraih delapan poin lewat servis as.
Djokovic juga lumayan sering membuat kesalahan sendiri (unforced errors) yaitu sebanyak 12 kali. Sedangkan Tabilo cuma empat kali. Entah mengapa groundstrokes Djokovic tampak kurang bekerja dengan baik, membuat Tabilo semakin mendominasi permainan.
Faktor kekalahan Djokovic, cedera kepala serius?
Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab kekalahan petenis 36 tahun itu di babak awal Italia Open 2024. Pertama, bisa jadi karena ia baru pertama kali bertemu dengan Tabilo.
Tabilo, 26 tahun, adalah petenis tangguh yang sangat berbahaya khususnya di lapangan tanah liat. Ia mewakili karakter petenis Amerika Selatan yang pada umumnya jago di lapangan tersebut.
Di musim 2024 ini, penghuni peringkat 32 ATP itu punya rekor lumayan cemerlang di lapangan tanah liat. Ia adalah juara ATP Challenger Aix-en-Provence Prancis, runner-up ATP 250 Santiago, Chili dan semifinalis ATP 250 Bucharest, Rumania.
Pencapaian Tabilo paling mengejutkan di musim 2024 adalah di turnamen lapangan keras ATP 250 Auckland, Selandia Baru Januari lalu. Datang sebagai petenis kualifikasi, tak disangka ia mampu menjadi juara tunggal putra.
Tabilo adalah petenis kidal dengan servis geledek yang bakal menjadi tantangan bagi petenis manapun. Di sepanjang pertandingan melawan Djokovic Minggu malam lalu, ia membukukan servis dengan kecepatan 214 km/jam dengan rata-rata kecepatan servis pertama 198 km/jam.
Kembali ke faktor penyebab tentang kalahnya Djokovic di babak ketiga Italian Open 2024, faktor kedua bisa jadi karena kurangnya porsi latihan. Dalam sebuah jumpa pers pasca pertandingan, Djokovic mengakui bahwa ia kurang melakukan sesi latihan.
Sesi latihan sebelum pertandingan sangat penting karena menjadi bagian dari persiapan seorang petenis sebelum tampil. Sesi tersebut juga merupakan sarana adaptasi lapangan dan suasana venue yang akan berpengaruh dalam hal, antara lain, mengasah mental dan mengolah strategi petenis sebelum pertandingan.
Penyebab ketiga, mungkinkah Djokovic mengalami cedera kepala serius pasca insiden yang ia alami usai pertandingan babak kedua melawan Corentin Moutet (Prancis) pada 10 Mei 2024 lalu? Ketika ia sedang menyapa fansnya yang meminta tanda tangan, kepalanya tertimpa botol minum besi (tumbler) yang meluncur dari tas ransel milik seorang pria.
Djokovic seketika memegangi kepalanya, lalu meringkuk di lantai. Sepertinya ia merasa kesakitan.
Ia segera dibawa ke rumah sakit turnamen dan mendapatkan perawatan di sana. Beberapa jam setelah insiden tersebut, Djokovic mengunggah sebuah cuitan di X bahwa ia baik-baik saja. Hal ini membuat orang-orang khususnya fans Djokovic merasa lega.