Di babak final tunggal putra yang berlangsung Minggu (7/1/2023) lalu, unggulan kedua Dimitrov mengalahkan unggulan teratas Holger Rune (Denmark) dengan straight set 7-6(7-5), 6-4. Pertandingan antara kedua petenis berbeda generasi itu berlangsung di lapangan utama Pat Rafter Arena selama dua jam 13 menit.
Dimitrov yang pernah mendapatkan julukan sebagai "Baby Federer" lantaran gaya permainannya yang mirip dengan petenis legendaris Roger Federer (Swiss) tampil taktis dengan pukulan-pukulan yang solid. Penampilan Rune juga sebenarnya sama solidnya, namun kali ini petenis 20 tahun itu kurang beruntung.
Perjalanan kedua petenis tersebut hingga ke babak puncak menjadi suatu isyarat tentang kandidat pemenang Brisbane 2024. Unggulan teratas Rune harus rela kehilangan dua set ketika menghadapi Max Purcell (Australia) di babak pertama dan Alexander Shevchenko (Rusia) di babak kedua. Â
Sementara itu Dimitrov hanya kehilangan satu set ketika berjumpa dengan lawan cukup menantang di babak pertama, yaitu juara Brisbane International dua kali sekaligus mantan petenis nomor satu dunia Andy Murray (Inggris). Dimitrov sempat kalah di set pertama, namun berbalik unggul di set kedua dan ketiga.
Setelah mampu melewati babak pertama, lawan-lawan Dimitrov di babak-babak selanjutnya tampaknya berada satu level di bawahnya. Ia selalu menang relatif mudah dengan dua set langsung.
Dimitrov merupakan satu dari sejumlah petenis yang mampu bermain secara agresif dan defensif. Ia adalah petenis dengan banyak amunisi termasuk backhand satu tangannya yang powerful, volinya yang ciamik, serta cakap bermain di dekat net.
Sedangkan Rune merupakan petenis all-court yang cenderung agresif. Pada dasarnya ia adalah seorang petenis baseliner dengan groundstrokes yang powerful, tapi juga piawai menyerang dari balik net. Inside out forehand Rune tajam dan susah dijangkau oleh lawan.
Bagi Dimitrov, menghadapi Rune pastinya merupakan ujian terberatnya sebelum akhirnya ia kembali juara di Brisbane. Gelar di Brisbane 2024 sekaligus mengakhiri paceklik gelar Dimitrov sejak tahun 2017 atau sekira tujuh tahun lamanya.
Ia sempat menjadi finalis ATP 500 ABN AMRO Open 2018 Rotterdam di Belanda, lalu ATP 250 Gonet Geneva Open 2023 di Swiss dan ATP Masters 1000 Paris 2023 di Prancis. Sayangnya dari tiga pertandingan babak final tersebut, Dimitrov selalu gagal menjuarainya.
Melihat profil Dimitrov dan Rune, rasanya pertandingan mereka bakal berlangsung intens dan kemungkinan berlangsung tiga set. Sejauh ini skor head-to-head kedua petenis sebelumnya adalah 1-1 dari dua pertemuan mereka di sepanjang musim tur 2023.
Rune menang atas Dimitrov di babak perdelapan final grand slam lapangan rumput Wimbledon 2023 dalam laga yang sangat intens sepanjang empat set selama tiga jam 20 menit. Berikutnya Dimitrov melakukan revans di babak perdelapan final turnamen lapangan keras ATP 500 China Open dua set langsung.
Pertandingan di set pertama berlangsung ketat, dimana masing-masing petenis saling menyamakan skor. Dimitrov unggul terlebih dahulu dengan skor 1-0, namun segera disamakan oleh Rune setelah sukses merebut gim kedua.
Kedua petenis sama-sama berusaha servis mereka tidak dipatahkan oleh lawan. Mereka mencetak skor 2-2, 3-3, hingga akhirnya 6-6. Gim keenam dan ketujuh mungkin menjadi gim paling intens di set pertama dimana masing-masing gim terjadi dua kali deuce yang pada akhirnya dimenangkan oleh petenis yang sedang memegang servis.
Tapi gim keempat mungkin menjadi gim yang paling menarik di set pertama dimana terjadi reli panjang 34 pukulan! Terjadi adu groundstrokes yang mengandung sejumlah pukulan cross-court yang mendebarkan.
Gim tersebut akhirnya dimenangkan oleh Rune setelah dropshot Dimitrov yang menabrak net dan jatuh di bidang permainannya sendiri. Dimitrov tampaknya berspekulasi untuk menghentikan reli panjang tersebut dengan sebuah dropshot lewat pukulan backhand slice-nya yang sayangnya kurang bertenaga.
Rune memenangkan gim keduabelas dengan mudah, membuat sesi tie break harus digelar. Nah, sesi tie-break ini menjadi peluang bagi Dimitrov dan Rune untuk merebut set pertama.
Dimitrov segera unggul 3-0, tapi Rune mampu memperkecil gap dan membayangi Dimitrov yang membuat skor menjadi 4-3. Pada akhirnya Dimitrov memenangkan sesi tie break dengan skor 7-5 sekaligus menutup set pertama lewat overhead smash yang mustahil dijangkau oleh Rune.
Sebagaimana set pertama, di set kedua juga terjadi persaingan sengit dalam merebut angka. Hanya saja situasi itu berhenti di gim keenam dengan skor 3-3.
Gim ketiga di set kedua adalah gim paling sengit dan paling intens. Terjadi sembilan kali deuce yang akhirnya dimenangkan oleh Rune setelah ia melakukan voli yang membuat bola mendarat di area yang cukup jauh dari jangkauan Dimitrov. Keren.
Di gim ketujuh, Dimitrov berhasil mematahkan servis Rune untuk pertama kalinya dan memimpin skor menjadi 4-3. Ini merupakan sebuah pertanda buruk bagi Rune karena di gim berikutnya yakni gim kedelapan adalah giliran Dimitrov yang memegang servis. Â
Benar saja, Dimitrov berhasil merebut gim kedelapan yang membuat skor menjadi 5-3. Satu gim lagi bagi Dimitrov untuk membawa pulang trofi. Tapi Rune yang terkenal pantang menyerah berhasil menunda kemenangan Dimitrov dengan merebut gim kesembilan, sehingga skor menjadi 5-4 untuk keunggulan Dimitrov.
Dimitrov sadar bahwa lawannya adalah pemuda berusia 20 tahun yang berkelimpahan energi. Rune pastinya akan berusaha menyeret Dimitrov untuk bertanding satu set lagi.
Dengan situasi dimana ia sudah menang 1-0 atas Rune, rasanya Dimitrov enggan bertanding tiga set. Untuk itu bagaimanapun caranya Dimitrov harus segera merebut gim kesepuluh, atau impiannya untuk mengakhiri paceklik juara menjadi ambyar.
Di gim kritis ini, kedua petenis tampak bermain dengan hati-hati. Pada akhirnya, Dimitrov berhasil merebut gim pamungkas dengan love game setelah backhand volley-nya tak terkejar oleh Rune.
Dimitrov segera bersimpuh dan melakukan posisi sujud di lapangan, merasa sangat bahagia dengan pencapaiannya di Brisbane 2024. Ini merupakan gelar pertamanya sejak gelar terakhir ATP Finals 2017. Sebuah penantian yang cukup panjang...
Sebagai juara tunggal putra Brisbane 2024, Dimitrov dihadiahi sebuah trofi juara mewah dan cek sebesar USD 94,320 atau sekira 1,46 miliar rupiah. Petenis jangkung bertinggi 1,91 meter itu juga berhak atas poin juara sebesar 250 poin yang membuat peringkatnya naik satu tingkat dari posisi 14 ke 13 ATP.
Pidato kemenangan Dimitrov usai menerima trofi juara cukup emosional. Mantan kekasih dua ratu tenis yaitu Serena Williams dan Maria Sharapova serta penyanyi terkenal Amerika Nicole Scherzinger itu tak kuasa menyembuntikan Kedua matanya yang tampak berkaca-kaca.
Pastinya ia tak menyangka bahwa ia mampu menjuarai sebuah turnamen setelah tujuh tahun lamanya menanti. Gelar Brisbane 2024 menjadi gelar kesembilan Dimitrov di sepanjang kariernya.
Sebagai runner-up, Rune juga mendapatkan trofi finalis dan hadiah uang sebesar USD 55,035 atau sekira 854 juta rupiah. Ia mendapatkan poin ATP sebesar 145 poin, namun itu tidak membuat peringkatnya bergeming dan tetap berada di posisi 8 ATP.
Sementar itu gelar ganda putra Brisbane International 2024 direbut oleh ganda unggulan kedua yaitu Jean-Julien Rojer (Belanda) / Lloyd Glasspool (Inggris). Di babak final yang berlangsung usai final tunggal putri atau sebelum babak final tunggal putra, mereka mengalahkan ganda Jerman unggulan teratas Tim Putz / Kevin Krawietz dengan skor 7-6(7-3), 5-7, 12-10.
***
Sumber data dan informasi: Brisbane International, ATP Tour