Riyadh 2023 merupakan bagian dari program Riyadh Season 2023, sebuah program wisata kota Riyadh yang fokus pada hiburan dan olahraga. Program dengan tagline "Big Time!" ini diselenggarakan oleh Saudi General Entertainment Authority dengan sponsor utama Saudi National Bank (SNB), Saudi Telecommunication Company (STC) dan maskapai Saudia.
Meski merupakan turnamen eksibisi, turnamen tersebut sangat meriah dengan vibes turnamen level ATP Masters/WTA 1000 dan grand slam Australian Open. Turnamen Riyadh 2023 hanya diikuti oleh empat petenis putra dan putri yang super woww: raja tenis Novak Djokovic (Serbia), jawara grand slam dua kali Carlos Alcaraz Garfia (Spanyol), jawara Australian Open 2023 Aryna Sabalenka (Belarus) serta ikon tenis putri Arab Ons Jabeur (Tunisia).
Penampilan keempat petenis top tersebut di Riyadh 2023 pastinya bakal mengangkat nama dan gengsi turnamen tersebut. Turnamen itu juga membuktikan keseriusan Saudi Arabia untuk menggelar turnamen tenis baik ATP dan WTA.
Riyadh 2023 digelar di lapangan keras indoor berwarna biru. Sayangnya tidak terdapat informasi mengenai spesifikasi lapangannya. Karena digelar menjelang musim tur 2024, kemungkinan tipe lapangan kerasnya sama dengan lapangan keras yang dipakai di grand slam Australian Open yaitu cushion acrylic.
Turnamen Riyadh 2023 merupakan turnamen eksibisi, jadi tidak tersedia poin ATP ataupun WTA bagi petenis yang bertanding. Turnamen tersebut merupakan turnamen khusus yang tidak tercantum dalam kalender turnamen resmi ATP dan WTA di musim tur 2023.
Aryna Sabalenka jadi juara usai kandaskan Ons Jabeur
Sabalenka memenangkan pertandingan tunggal putri setelah unggul atas Jabeur dengan tiga set 4-6, 6-3, 6-2. Ini menjadi kemenangan kelima Sabalenka atas Jabeur dari tujuh kali pertemuan mereka.
Pertandingan antara Sabalenka melawan Jabeur di Riyadh berlangsung pada Selasa (26/12/2023) malam. Meski bukan akhir pekan, para penonton tampak memadati tribun penonton Kingdom Arena.
Kedua petenis tampil apik sekaligus entertaining. Jabeur tampak percaya diri di set pertama, namun Sabalenka mampu mengantisipasi serangan lawan dan unggul di set kedua dan set pamungkas.
Salah satu bagian yang menarik ada di gim kedua set pertama ketika terjadi deuce. Dua petenis saling adu siasat dalam sebuah reli yang menarik. Ketika Jabeur melakukan servis, Sabalenka melakukan service return cantik dengan melakukan dropshot yang membuat bola jatuh di sekitar net.
Sadar bahwa Jabeur adalah ratu dropshot, maka ia mesti melakukan hal yang sama untuk menarik poin dari lawan. Jabeur yang waspada di baseline langsung sat set ke arah net dan melakukan dropshot pula lewat pukulan backhand slice.
Sabalenka yang menyadari situasi tersebut juga gercep maju ke arah net untuk melakukan dropshot dengan backhand dua tangannya. Jabeur yang masih berada di sekitar net segera melakukan voli dan lob yang membuat bola melambung ke arah baseline Sabalenka.
Sabalenka dengan terpaksa harus berlari ke arah baseline dan melakukan tweener yang sebenarnya sukses mencapai bidang permainan Jabeur. Tapi sayangnya nanggung, sehingga Jabeur dengan mudah melakukan backhand smash level satu (hehe..) dimana Sabalenka yang berlari dari baseline gagal mencapainya.
Sesi menarik lainnya juga terjadi di gim keenam, set pertama. Setelah melakukan tweener yang smooth di baseline, Jabeur segera maju ke arah net untuk membalas dropshot Sabalenka dengan melakukan backhand dua tangan sekeras mungkin.
Setelah bertanding selama dua jam, Sabalenka memastikan kemenangan setelah melakukan forehand cross court di sekitar net yang tidak terkejar oleh Jabeur. Petenis 25 tahun itu memenangkan gim pamungkas tersebut dengan love game.
Sabalenka mendapatkan trofi juara sedangkan Jabeur menerima trofi runner-up yang berbentuk piring besar yang mengingatkan kita dengan trofi juara Wimbledon. Hmm, apakah ini sebuah pertanda bahwa petenis 29 tahun itu bakal memenangkan Wimbledon 2024?
Baik Sabalenka dan Jabeur pastinya mendapatkan hadiah uang. Namun tidak ada diketahui secara pasti nominalnya.
Laman Tennis Prediction menyebut hadiah uang tunggal putri sebesar USD 100 ribu atau sekira 1,5 miliar rupiah. Akan tetapi tidak ada informasi mendetail apakah itu hadiah untuk juaranya atau total hadiahnya segitu.
Terlepas dari itu, Sabalenka menutup agendanya di sepanjang tahun 2023 dengan catatan manis. Usai penampilannya di Riyadh, Sabalenka segera bertolak ke Brisbane, Australia, untuk mengikuti turnamen WTA 500 Brisbane International dimana ia menjadi unggulan teratas tunggal putri.
Â