Lewat akunnya di OnlyFans, petenis 28 tahun itu mengatakan bahwa ia ingin memastikan dulu apakah tubuhnya telah siap untuk kembali. Tentu saja hal itu membuat kecewa fansnya khususnya para fans tenis Australia yang menunggu penampilannya.
Kabar berikutnya datang dari ABC News tanggal 13 Desember 2023 yang menyarikan podcast atau siniar "On Purpose with Jay Shetty" dengan bintang tamu Kyrgios. Kyrgios mengatakan bahwa ia tidak lagi ingin bermain tenis karena cedera yang ia alami. Ia merasa kelelahan dalam tur dan sepertinya kariernya akan selesai.
Lebih lanjut Kyrgios mengatakan bahwa ia merasa lelah, dimana kata lelah itu ia ucapkan dua kali dengan kata "exhausted" dan "tired". Ia juga sudah menjalani tiga kali operasi di usianya yang baru berusia 28 tahun termasuk dua kali operasi lutut. Ketika bangun, ia tidak bisa berjalan tanpa merasa sakit.
Sampai-sampai Kyrgios bilang kepada Shetty bahwa jika ia punya waktu lagi (maksudnya untuk berolahraga), ia tidak akan pernah mengambil raket terlebih dahulu. Sepertinya Kyrgios cukup menderita dengan cederanya yang berkepanjangan sehingga ia berniat menghentikannya di saat tubuhnya sudah beberapa kali naik ke meja operasi.
Selama musim 2023, petenis berdarah ningrat dari Kesultanan Selangor, Malaysia itu hanya tampil di satu turnamen yaitu ATP 250 Boss Open di Stuttgart, Jerman. Berbekal fasilitas protected ranking atau peringkat yang dilindungi yaitu posisi 25 ATP, ia kandas di babak pertama di tangan Wu Yibing (China) dua set langsung.
Setelah itu ia tidak mengikuti pertandingan lagi. Hingga akhirnya muncul kabar bahwa ia memutuskan mundur dari Australian Open 2024.
Saat ini Kyrgios sudah terlempar dari daftar peringkat ATP baik nomor tunggal dan ganda. Terakhir namanya masih tercantum di peringkat 470 tunggal di bulan Oktober 2023 dan 307 ganda di bulan November 2023 sebelum akhirnya hilang dari daftar.
Peringkat ATP tertinggi yang pernah dicapai Kyrgios adalah posisi 13 dunia tunggal (tahun 2016) dan 11 ganda (tahun 2022). Total hadiah uang yang ia terima sejauh ini dari pencapaian di nomor tunggal dan ganda adalah USD 12,4 juta atau sekira 193,9 miliar rupiah.
Mulai menjalani kesibukan sebagai komentator tenis
Ketika diwawancarai oleh Eurosport akhir tahun 2022 lalu, Kyrgios mengatakan bahwa ia akan pensiun dari tenis usai memenangkan satu gelar grand slam. Ia mengeluhkan sejumlah hal yang membuat waktu personalnya tersita.
Pria kelahiran Canberra, Australia itu mengeluh tentang kesibukannya di tenis, perjalanan jauh ke Eropa dan Amerika yang seakan tanpa henti yang membuatnya jauh dari keluarganya di Australia. Ia mengungkapkan tentang keinginannya untuk hidup lebih sederhana, dimana ia bisa fokus pada keluarga, teman, dan hal-hal lain di luar lapangan.
Pernyataan Kyrgios itu tentu saja mengejutkan banyak orang karena agak bertolak belakang dengan karakternya yang kontroversial dan temperamental yang membuat sebagian orang tidak menyukainya. Karena karakternya yang negatif itu, ia dijuluki dengan "The Bad Boy of Tennis". (sumber: Sports Illustrated).
Satu hal yang negatif tentang Kyrgios adalah mulutnya yang kurang terkontrol. Fans tenis pasti ingat dengan ucapan Kyrgios kepada petenis Swiss Stanislas Wawrinka yang membuat Wawrinka murka dan mundur dari pertandingan.
Ketika bertanding di turnamen ATP Masters 1000 Canadian Open 2015, Kyrgios melakukan verbal abuse atau mengatakan hal yang tidak pantas kepada Wawrinka tentang kekasihnya yang bernama Donna Vekic, petenis WTA dari Kroasia. Atas perbuatannya itu, Kyrgios didenda USD 35 ribu atau sekira 490 juta rupiah. (sumber: Yahoo! Sport)
Kembali ke wawacara Eurosport dengan Kyrgios, wawancara itu mengungkap pengakuan Kyrgios tentang rasa lelah dan stres yang ia alami selama menjalani tur. Ia merasa bahwa semakin banyak menang memang semakin banyak kesuksesan, tapi juga semakin banyak tuntutan. Orang-orang berharap lebih (dari pencapaiannya). Ia merasa tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tekanan.
Di akhir tahun 2023, kepada Shetty ia mengungkapkan keluhan yang serupa yang menimbulkan spekulasi bahwa Kyrgios akan gantung raket tidak lama lagi. Kalau di akhir musim 2022 lalu ia cenderung mengalami mental issue, di akhir musim 2023 ini ia mengeluhkan tentang kondisi fisiknya.
Nah, dari wawancara dengan Eurosport tahun 2022 dan Shetty tahun 2023, bisa diraba bahwa peluang Kyrgios gantung raket adalah sekira 70 hingga 80 persen. Ia mengalami emotional disconnect atau keterputusan emosional, memiliki motivasi yang rendah serta keinginan untuk menjalani gaya hidup yang berbeda. Adapun cedera yang ia alami menjadi "faktor penambah" yang akan memperkuat alasannya untuk pensiun dari ATP.
Sejauh ini belum ada informasi lagi kapan akan kembali ke lapangan ataupun tentang rencananya untuk pensiun. Kini ia punya kesibukan baru sebagai komentator acara pertandingan tenis. Direktur grand slam Australian Open 2024 Craig Tiley memberi sinyal tentang ini yang diamini oleh Kyrgios. (sumber: BBC Sport)
Kyrgios memulai kesibukan barunya itu sejak turnamen Nitto ATP Finals 2023 lalu di saluran Tennis Channel di Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Di program itu Kyrgios membuat pangling fans tenis karena tampil formal mengenakan kemeja dan setelan jas, serta rambut yang tercukur rapi. Ia sempat tampil live bersama host Brett Haber dan dua petenis top AS Jim Courier dan Andy Roddick.
Tahun 2022, puncak karier Nick Kyrgios
Kyrgios merasa bahwa musim 2022 adalah musim penuh tekanan. Namun justru di musim tersebut performanya dinilai konsisten dan bisa disebut sebagai puncak kariernya. Ia menjuarai nomor ganda putra grand slam Australian Open dan runner-up tunggal putra grand slam Wimbledon. Selain itu, ia menjuarai nomor tunggal dan ganda ATP 500 Washington Open.
Di Australian Open 2022, Kyrgios yang berduet dengan kompatriot Thanasi Kokkinakis membuat kejutan besar ketika menjadi juara setelah mengalahkan ganda Australia lainnya Matthew Ebden / Max Purcell. Padahal Kyrgios/Kokkinakis adalah peserta wildcard karena peringkat mereka tidak memenuhi syarat untuk langsung masuk babak utama.
Pada waktu itu peringkat gada Kyrgios cuma 259 ATP ganda, sedangkan Kokkinais peringkat 434 ATP. Tapi berkat penampilan mereka yang super solid, Keduanya mampu menghempaskan lawan-lawan mereka yang notebene adalah para unggulan.
Mereka menjadi penumbang terbesar setelah menang atas unggulan teratas Nikola Mektic / Mate Pavic dari Kroasia di babak kedua. Di babak-babak berikutnya mereka menyingkirkan tiga ganda unggulan lainnya hingga akhirnya mencapai babak final dan menjadi juara.
Petualangan mereka di nomor ganda berlanjut di sejumlah turnamen. Hingga akhirnya mereka mendapatkan satu spot nomor ganda turnamen puncak Nitto ATP Finals 2022 Turin sebagai unggulan kedelapan.
Di nomor tunggal putra Wimbledon 2022, Kyrgios yang berperingkat 40 ATP membuat sejumlah kejutan. Salah satunya menghempaskan unggulan keempat Stefanos Tsitsipas (Yunani) di babak ketiga.
Di babak semifinal, Kyrgios beruntung menang walkover atas Rafael Nadal (Spanyol) yang mundur setelah mengalami cedera perut. Hal itu membuatnya otomatis melaju ke babak final untuk bertemu dengan unggulan teratas Novak Djokovic (Serbia).
Sayang di babak puncak ia tidak mampu mengatasi Djokovic yang memang sangat jago di lapangan rumput. Meski kalah, Kyrgios bisa memaksa Djokovic untuk bertanding empat set yang lumayan intens.
Itu merupakan kekalahannya yang pertama atas Djokovic. Sebelumnya, Kyrgios selalu menang atas Djokovic di dua turnamen lapangan keras di tahun 2017 yang berlangsung secara berturut-turut yaitu babak perempat final ATP 500 Mexican Open dan perdelapan final Indian Wells.
Di musim lapangan keras 2022, Kyrgios merengkuh dua gelar di nomor tunggal dan ganda (bersama petenis AS Jack Sock) turnamen ATP 500 Mubadala Citi DC Open atau Washington Open. Ia juga mencapai babak perempat final grand slam US Open yang sejauh ini merupakan pencapaian terbaiknya di Flushing Meadows.
Kyrgios punya senjata andalan yaitu servis geledeknya yang kerap menyulitkan lawan manapun, termasuk Djokovic, untuk melakukan return. Ia juga petenis berkarakter agresif dengan pukulan forehand yang solid yang membuat permainannya sulit diprediksi. Tak heran ia mampu mengalahkan Djokovic dua kali (dari tiga kali pertemuan) dan menang atas Nadal tiga kali (dari sembilan kali pertemuan).
Satu-satunya petenis "Big Three" yang susah ia taklukkan adalah Roger Federer. Dari tujuh kali pertemuan, Kyrgios baru satu kali menang yaitu di ATP Masters 1000 Italian Open 2015. Itu menjadi kemenangan Kyrgios atas Federer untuk kali pertama dan terakhir.
***